Bagian 13

121 10 1
                                    


a/n : maapkeun kalau-kalau nada narasinya berubah. Huhu.. outline ff ini juga hilang, jadi harus dibuat lagi dari awal.. T^T

****

Kak Suda dan Kak Rose, usia mereka terpaut tidak sampai dua tahun. Mereka tumbuh seperti anak kembar, melakukan banyak hal bersama. Apa yang diberikan pada Kak Suda, Kak Rose juga pasti mendapatkannya. Apa yang dilakukan Kak Rose, pasti dibarengi oleh Kak Suda. Semuanya berbahagia.

Kak Suda merupakan anak yang pintar dan lebih suka menyendiri, berbanding terbalik dengan Kak Rose yang pandai bergaul dan selalu berada di tengah keramaian. Semua orang memuji dan kedua kakak Kongphob ini menjadi kebanggaan Mama dan Papa. Namun siapa sangka, seiring bertambah dewasa keduanya, semakin sering mereka bertengkar.

Cemburu. Entah bagaimana, Kak Suda mulai menjauhi Kak Rose dan kadang menghardiknya. Setelah ditelusuri, ternyata ada rasa iri dan cemburu dalam diri Kak Suda setiap kali melihat Kak Rose. Seperti namanya, Kak Rose tumbuh menjadi seseorang yang menarik. Ia ramah pada setiap orang dan mudah dekat dengan siapa saja. Sering ia membawa pulang piala hasil lomba debat dan menjadi bintang di sekolah. Sedangkan Kak Suda.. tidak akan ada orang yang mengatakan bahwa ia tidak cantik. Otaknya juga pintar dan selalu menjadi juara kelas di sekolah. Hanya saja di keningnya seringkali ada kerutan, selalu berpikir tiada henti. Tidak banyak orang yang bisa berteman dekat dengannya, karena tidak mampu mengikuti alur berpikir dan topik pembicaraan.

Mama pernah cerita pada Kongphob, bahwa ternyata banyak orang yang sering membanding-bandingkan Kak Rose dan Kak Suda. Sudah pasti omongan orang-orang itu sampai ke telinga mereka, dan Kak Suda membawanya ke hati. Kak Rose selalu dianggap sebagai orang yang lebih enak untuk diajak bicara dan didekati, ia lebih sopan dan ramah, ia lebih terlihat cerdas. Begitu, kata orang-orang. Mungkin itu sebabnya, Kak Suda tumbuh menjadi orang yang kompetitif dan perfeksionis. Tapi pribadinya ini hanya menjadi-jadi dan terus terbawa bahkan ketika ia sudah menikah dan punya anak.

Kongphob sangat tidak menantikan saat-saat ia harus berhadapan dengan Kak Suda. Ia mengetuk-ngetukkan jemarinya di roda kemudi, menunggu Kak Rose datang di parkiran bandara. Mesin mobil sudah dimatikan dari setengah jam yang lalu, dan kini ia hanya menghabiskan waktu. Perasaannya ini bisa dibilang kacau. Mood tidak baik yang selalu muncul ketika harus pulang ke rumah diperparah dengan tidak sempatnya ia bilang ke Kak Arthit kalau ia akan bolak-balik ke kampus dari rumah minggu ini. Keinginannya untuk mengirim pesan ke Kak Arthit ia urungkan hingga nanti malam, ketika ia tahu pasti Kak Arthit sudah selesai kuliah. Ia tidak mau menambah beban pikiran kakak kesayangannya itu.

Jendela mobil tiba-tiba diketuk, wajah Kak Rose yang terlihat letih muncul. Tetap saja ada senyum mengembang di sana. Buru-buru Kongphob membuka pintu dan membantu kakaknya itu memasukkan semua barang bawaannya. Ada koper besar dan beberapa tas yang ia tahu betul isinya oleh-oleh yang Kak Rose bawakan. Tangannya sempat terhenti ketika menaiki koper yang tidak biasa dibawa oleh kakaknya itu, tapi mulutnya tidak membuka. Ada banyak alasan kenapa Kak Rose membawa koper ini, dan Kongphob merasa bahwa lebih baik alasan itu keluar langsung dari kakaknya.

"Sudah jadian ya sama Kak Arthit-mu?" Kak Rose membuka pembicaraan ketika mobil sudah melaju. Untung saja Kongphob tidak sedang minum, kalau tidak ia pasti sudah tersedak. Rasa kagetnya itu ia luapkan dengan menggenggam kemudi lebih erat dan memfokuskan diri pada jalanan di depan. Kak Rose yang mendapatinya tidak menjawab hanya memberikan tawa kecil. "Kelihatan loh, bedanya. Congrats, Kid."

Kongphob langsung lemas seketika. "Oooii.. Kak Rose, jangan godain aku."

Kak Rose malah tertawa semakin kencang mendengar itu. Senyuman terulas di wajahnya dan tangannya menggapai Kongphob, menepuk-nepuk pundaknya. "Nggak godain adek kesayanganku kok. Malah kakak happy banget sama kamu."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 21, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[BAHASA] Bukan Logika - FanfiksiWhere stories live. Discover now