28

129 17 0
                                    

Seorang dokter keluar dengan wajah cemas.

"Keluarga Nona Jue-Ni ?"

"Bagaimana keadaan Anak saya dokter ?" Chanyeol dan Irine bersamaan menghampiri sang dokter.

Lucas dan Mark semakin terkejut dengan pernyataan keduanya.

"Ada sebuah benjolan di bagian perut nya. Kami takut itu adalah kanker perut Tuan. Kami belum bisa memastikan apa itu berada di bagian luar atau dalam selaput perut nya ?" dokter tersebut menyampaikan hasil pemeriksaan nya.

"Lalu bagaimana keadaan nya dok ? Apa selanjutnya ?" Ucap Irine seraya menangis.

"Kita masih harus observasi keadaan pasien Nyonya. Sementara waktu, Nona tidak bisa ditemui dan akan menjalani perawatan intensif" dokter tersebut hendak pergi namun terhenti dengan cegatan Tuan Park.

"Lakukan apapun untuk kesembuhan cucuku. Aku akan membayar berapa pun. Dokter Yuta" Ucap Tuan Park seraya menatap tajam mata Yuta.

"Saya akan lakukan apapun untuk membantu cucu Anda Tuan" Senyum hangat Yuta menenangkan Tuan Park.

Semuanya kembali terduduk.
"Kalian bisa kembali bekerja Mark~sii, Lucas~sii. Terima Kasih kalian sudah membantu membawa Cucu ku ke rumah sakit" Tuan Park memeluk Mark dan Lucas bergantian.

Mark dan Lucas bisa merasakan pelukan terima kasih yang hangat dari Tuan Park. Kemudian pergi dari sana.

"Kalian juga bisa pergi" Ucap Tuan Park pada Chanyeol dan Irine, seraya pergi kearah pintu IGD.

"Yoda~ya.. Rin~aa... Kalian sekarang sudah memiliki keluarga. Mungkin tak akan baik jika kalian bersama. Bisa menimbulkan salah paham" Nyonya Sora mencoba menyatakan ketakutannya.

"Tapi.. Jue-Ni masih putriku, Bu" Ucap Chanyeol dengan suara yang sedikit meninggi.

"KALIAN BAHKAN TIDAK PERNAH MENGURUSNYA. BISAKAH KALIAN PERGI SAJA !" Kali ini suara Tuan Park lebih dalam dan meninggi.

"Paman.. Ijinkan kami mengetahui kondisi putri kami" Irine mendudukkan diri dengan pose memohon di hadapan Tuan Park.

"Rin~aa... Aku mengerti niat baik kalian. Tapi kali ini ijinkan aku yang mengurusnya" Tuan Park duduk dan mensujudkan dirinya di hadapan Irine.

Dengan sigap Irine menegakkan kembali tubuh mantan mertuanya.

"Maafkan kami Paman... Aku akan melakukan apapun agar Jue-Ni memaafkan kami" Irine masih dengan posisi yang sama.

"Pergilah dulu" Ucap Sora seraya menarik tubuh Tuan Park untuk berjalan kearah ruang tunggu. Dan meninggalkan Irine dan Chanyeol

Irine menangis dengan posisinya.
"Rin~aa.. Pulang lah dulu. Aku akan membujuk Ayah. Aku akan mengabari mu tentang kondisi Jue-Ni" Chanyeol menepuk pundak Irine.

Tak lama Suho dan Nana datang setelah di telpon Chanyeol untuk menjemput Irine.

"Mama...." Nana memeluk erat tubuh sang Mama yang masih dengan posisi memohon.

"Nana... Maafkan Mama. Mama jahat pada kalian" Irine memeluk tubuh Nana erat.

Nana hanya bisa memeluk tubuh Irine yang bergetar. Kemudian Suho membantu Nana untuk mengajak Irine pulang.

"Trima Kasih Yoda~ya" Ucap Suho dan menepuk pundak Chanyeol

Chanyeol hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Sepeninggalan Irine, Suho dan Nana, Chanyeol berjalan pelan kearah ruangan yang hanya meninggalkan kaca kecil untuk melihat sosok rapuh yang terbaring di kasur dengan mata terpejam.
'Bertahanlah Jue-Ni~ya. Papa akan melakukan apapun untuk kesembuhan mu' Lirih Chanyeol seraya mengusap air matanya yang jatuh tak terkendali
Diruang tunggu, Nyonya Sora masih menenangkan Tuan Park.
"Oppa... Kau tak seharusnya mengatakan itu. Mereka masih orang tua Jue-Ni. Mereka masih memiliki hak atas putri mereka" Nyonya Sora membuka ucapannya.

"Kau benar. Tapi Kau tau kehadiran mereka hanya akan menambah sakit cucuku." Tuan Park menyandarkan dirinya di kursi ruang tunggu.

"Tapi Kau tak berhak mengatakan hal itu. Mereka bisa saja berubah" Nyonya Sora mencoba memberi perngertian pada sang suami.

"Aku akan menerima keputusan mereka jika Jue-Ni sendiri yang memaafkan mereka" Tuan Park kembali menundukkan wajah nya.

Nyonya Sora benar benar tak bisa membaca pikiran sang suami. Ia terdiam dan membiarkan sang suami tenggelam dalam pikirannya. Berharap sang suami akan mengerti suatu saat nanti.

Sedangkan di Mobil Irine masih dengan posisi memeluk Nana. Ia yang duduk di samping Nana benar benar merasa sangat sedih atas ucapan Tuan Park. Ia mengerti akan kesalahannya.

"Mama... Jangan begini" Nana sedih melihat Irine terlihat frustasi.

"Maafkan Mama sayang" Berkali kali Irine mengucapkan kata itu.

"Nana yakin.. Jue-Ni Eonni akan memaafkan Mama. Percayalah." Nana memeluk erat tubuh sang Mama.

Suho hanya bisa mengaminkan ucapan Nana.
Suho pun tak keberatan jika Jue-Ni bersedia hidup bersama mereka.

Suho tau jika Jue-Ni memerlukan sosok ibu dan ayah dalam hidupnya.

Suho sangat tau rasa itu....










Nakamoto Yuta 45 TahunSpecialis Penyakit Dalamdr

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nakamoto Yuta
45 Tahun
Specialis Penyakit Dalam
dr. Kepercayaan Keluarga Park Andy

 Kepercayaan Keluarga Park Andy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nakamoto Winwin
44 Tahun
dr. Kandungan
Istri Nakamoto Yuta

Park Jue-Ni Where stories live. Discover now