[SCENARIO 5 - New... Friends? Maybe]

1.3K 292 49
                                    

Aku menatap tidak habis pikir. Bagaimana mungkin Uriel yang selama ini selalu membawakanku makanan dan hadiah ternyata memiliki julukan bagaikan iblis?

Sepertinya Uriel cukup populer, dapat dilihat dari sebagian besar murid yang bersorak heboh ketika Uriel muncul. Yoo Sangah menatapku beberapa saat. "Kim Dokja, apa kamu mengenal Demon-Like Judge Of Fire? Sepertinya tadi dia melambai kepadamu, atau hanya perasaanku saja, ya?"

... Wah, instingnya cukup tajam.

Aku hanya tertawa canggung sebagai balasan. Aku dapat merasakan ada beberapa tatapan tajam yang dilemparkan ke arahku. Aku harus menjaga bicaraku di sini, atau aku akan dihabisi oleh para fans Uriel!

Setelah Uriel menutup sambutannya, seorang pria dengan luka gorengan di pipi kanannya berjalan menaiki panggung. Dia memiliki tatapan tajam dan wajah rupawannya tertutup cadar hitam transparan. Entah mengapa, aku seperti pernah melihatnya di suatu tempat, tapi di mana, ya?

"Secretive plotter," bisik Yoo Sangah, "dia merupakan salah satu constellation paling misterius. Selain staff dan murid Star Stream Academy cabang Korea, tidak ada yang pernah melihat wajahnya. Dia tidak suka wajahnya diekspos ke negara lain."

"Itu namanya bukan 'tidak pernah ada yang melihat'," balasku, tertawa kecil.

"Pertama-tama, kuucapkan selamat datang kepada murid tahun pertama. Kalian yang diterima di sini merupakan orang-orang pilihan." Secretive Plotter membuka sambutannya. "Untuk murid tahun kedua, pertahankan dan tingkatkanlah potensi kalian. Karena ketika tahun ketiga nanti, itulah yang menjadi pertimbangan kelulusan."

Apa yang dia sampaikan kurang lebih memiliki poin yang sama seperti Metatron dan Uriel. Namun, entah mengapa semua mata tertuju padanya. Tidak ada satupun yang berani mengalihkan pandangan, ataupun mengeluarkan suara. Kharisma serta tekanan yang dikeluarkannya begitu luar biasa. Diam-diam aku merasa kagum.

"Dia tampan," komentar Yoo Sangah, "tapi aku merasa wajahnya mirip dengan seseorang."

Aku tersenyum sebagai balasan. "Mungkin itu saudara atau anaknya."

Yoo Sangah tertawa. "Seingatku, Secretive Plotter tidak pernah menikah." Kali ini, aku menoleh. Menatap Yoo sangah yang ternyata sedari tadi tengah menatapku. "Lebih tepatnya, hampir semua constellation tidak menikah."

"Oh ya?" Aku menaikkan sebelah alisku, tertarik.

Gadis itu mengangguk. "Constellation mengabadikan hidupnya kepada star stream. Tugas mereka adalah menjaga seluruh bencana dari dimensi ini agar tidak sampai ke dimensi manusia."

Aku mengangguk mengerti, meski aku sudah membaca informasi itu dari buku yang ada di kamarku.

"Namun, ada juga beberapa constellation yang memiliki pasangan," Yoo Sangah mencondongkan tubuhnya, mendekatkan bibirnya ke telingaku, kemudian berbisik, "bahkan ada yang lebih dari satu."

Shin Yoosung menggerutu, mendorong tubuh Yoo Sangah menjauh dariku, kembali ke tempatnya. "Aku merasa Dokja-oppa lebih tampan."

Yoo Sangah tertawa. "Dokja-ya memang tampan."

Oke, aku sama sekali tidak menyangka Yoo Sangah akan memujiku, meski aku yakin itu hanya candaan. Aku menundukkan wajahku, merasa malu.

Lima belas menit, dan upacara penyambutan telah selesai. Metatron kembali naik ke atas panggung untuk menjelaskan beberapa peraturan selama di akademi.

Sebuah layar transparan muncul di hadapanku bersamaan dengan bunyi ting. Tidak hanya aku, tetapi seluruh murid juga mendapatkannya.

Dalam layar tersebut terdapat denah lengkap akademi, serta jadwal yang wajib diikuti oleh seluruh murid.

Stories That Written Behind The Wall [ORV AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang