Financial Domination (Part 2 - End)

5K 48 2
                                    

Akhirnya aku meminta Kevin untuk mencarikan-ku tempat agar kami bisa makan sambil berbincang dengan santai. Kami pun pergi mencari makan di daerah Jakarta Utara yang berada di sekitar laut.

"Nanti saya boleh pake baju saya lagi kan Bang?" Tanya Kevin.

"Engga lah. Sampe ntar pulang anterin gua, lu jangan pake baju." Kata-ku.

"Siap Bang." Jawab Kevin.

"Mana dompet lu? Sini gua yang pegang." Kata-ku.

"Ini Bang." Kata Kevin.

Dengan pasrah Kevin menyerahkan dompetnya kepada-ku. Karena aku sengaja ingin menghabiskan uang Kevin, aku pun mengajak Jarot untuk bergabung dengan-ku. Karena hari ini Kevin tidak bisa menemani sampai malam. Jadi rencana-ku untuk bermain dengannya agak terbatas.

"Kita jemput temen gua dulu ya. Gua mau traktir dia pake duit lu. Gpp kan?" Tanya-ku.

"Gpp Bang. Silahkan Bang." Jawab Kevin.

Aku heran dengan orang-orang seperti Kevin, apa dia ini keturunan orang kaya yang harta-nya tak habis-habis? Mengapa dia sampai suka kalau keuangannya dikendalikan orang seperti ini? Apa dia tak takut kalau harta ku kuras? Apa dia senang hidup miskin? Tanya-ku dalam hati yang tak terjawab sampai detik ini.

Tak mau terlalu memusingkan hal tersebut, aku pun menghubungi Jarot, memberitaunya jika aku ingin mengajaknya makan. Jarot jelas menyetujui-nya. Apalagi ada seorang koko-koko yang sudah siap dijadikan mainan di sini. Dari kejauhan aku melihat ada seseorang yang sedang berdiri di pinggir jalan, arah ke rumah Jarot. Perawakan orang ini mirip sekali dengan Jarot.

"Jing. Pelan-pelan, itu kayaknya temen gua." Kata-ku.

Kevin pun memperlambat laju mobilnya. Ternyata benar saja, itu Jarot. Aku pun membuka kaca mobil

"Rot." Panggil-ku.

Jarot pun segera masuk ke dalam mobil.

"Udah telanjang aja nih sopirnya." Kata Jarot.

"Kenalin Rot. Anjing gua, Kevin namanya." Kata-ku.

"Oh... Anjing dia. Gong-gong dong coba." Kata Jarot.

"Guk... Gukk..." Gong-gong Kevin.

"Ih pinter anjingnya." Kata Jarot.

Selama perjalanan, aku dan Jarot terus saja bermain dengan dada anjing-ku ini. Kami meremasnya, mencubit pentilnya sampai dia teriak-teriak. Aku pun lalu punya ide.

-------------------------------------------
Cerita lengkapnya sudah dapat dibaca di Karya Karsa
https://karyakarsa.com/Boyaretoys/financial-domination-part-2-end

Mainan PribumiWhere stories live. Discover now