Ritual malam

6.9K 45 2
                                    

Sudah lama aku bermain dengan para pria berbadan bagus, dan rasanya seperti candu.

Aku memiliki mainan baru, namanya Simon. Aku mengenalnya ketika aku sedang pergi ke Bali bersama Kevin. Dulu Simon sempat menonton apa yang aku perbuat pada Kevin di Bali. Simon tau kalau aku suka sekali bermain dengan tubuh lelaki dan aku cenderung dominan.

Simon memiliki tubuh yang cukup indah. Sebenarnya aku suka wajahnya, karena dia ganteng dan agak sipit. Dadanya pun montok, membuatku semakin gemas pada-nya. Sewaktu di Bali dulu, Simon sempat aku tatar. Sehingga sekarang dia sudah menjadi salah satu mainanku. Simon sebenarnya tinggal di Jakarta, waktu itu kami bertemu di Bali karena ia sedang berlibur.

Malam Jumat ini sepertinya aku ingin menyalurkan napsu-ku ke salah satu mainan-ku. Entah kenapa, rasanya aku ingin sekali mempermainkan Simon malam ini.

Siang itu aku langsung saja menghubungi Simon dan bertanya apakah hari ini dia bisa datang menghadap. Simon pun berkata kalau ia bersedia menghadap setelah dia selesai bekerja nanti. Aku pun segera berpikir, harus aku eksekusi dimana Simon malam ini.

Aku ingin menjadikan malam Jumat ini menjadi moment yang tak akan pernah dilupakan Simon. Aku langsung saja mempersiapkan barang-barang apa saja yang akan aku bawa nanti malam. Aku ingin bermain dengan nuansa yang terkesan mistis dan horror, namun penuh dengan siksaan bagi Simon. Entah mengapa, hasrat-ku hari ini rasanya bukan hanya sekedar hasrat napsu sex saja. Tapi juga hasrat untuk membuat tubuh mainan-ku menderita.

Setelah menyiapkan apa saja yang harus aku bawa malam ini, aku pun mengundang Jarot untuk turut serta dalam acara-ku malam ini. Aku pun bertanya pada Jarot apakah dia memiliki ide tempat dimana aku harus mengeksekusi Simon. Jarot pun menyarankan untuk mengeksekusi Simon di gudang tua yang dekat dengan pelabuhan.

Malam itu, aku dan Jarot sudah menunggu Simon di pelabuhan dekat dengan gudang tempat mengeksekusi Simon. Aku pun sudah meminta Simon agar dia tetap memakai kemeja kantornya saat bertemu dengan-ku.

Kira-kita sekitar jam 08:00 malam Simon pun menghubungi-ku, dia memberitau jika dia sudah sampai di pelabuhan. Aku meminta-nya untuk menunggu-ku di sebuah lorong gelap yang berisikan banyak container-container. Setelah Simon sampai di tempat yang sudah ku perintahkan. Aku dan Jarot pun segera berjalan menuju lorong itu. Ini akan menjadi pertemuan pertama Simon dan Jarot. Dari kejauhan, aku melihat ada satu sosok yang sedang berdiri di kegelapan lorong itu. Aku dan Jarot terus berjalan mendekati sosok itu, ternyata benar itu Simon yang sedang menunggu kedatangan-ku dari tadi.

"Rot. Ini yang namanya Simon." Kata-ku ke Jarot.

"Ganteng juga. Ganteng-ganteng ya maenan lu." Jawab Jarot, sambil menepuk-nepuk pipi Simon.

"Jauh banget gua nyamperin lu kesini, sampe keringetan." Kata-ku.

Simon hanya tersenyum saja.

"Senyum-senyum lagi. Jilatin nih ketek gua keringetan gini jadinya." Kata-ku, sambil mengangkat ketiak-ku.

---------------------------------
Cerita lengkapnya sudah ada di Karya Karsa

https://karyakarsa.com/Boyaretoys/ritual-malam

(Silahkan klik link gdrive untuk melihat beberapa gambar)

Selamat membaca :)

Mainan PribumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang