NIGHT 02

3.5K 338 9
                                    

Setelah selesai dengan pekerjaan nya, Hinata buru-buru mengemasi barang-barang keperluan nya, memasukan nya kedalam ransel berlari keluar dari tempat nya bekerja, berharap perusahaan itu masih menerima tamu.

××××


Meeting yang di laksanakan di perusahaan Namikaze baru saja selesai, Naruto tidak terasa waktu akan berjalan sangat cepat, matahari sudah tenggelam terganti kan bulan yang menari malam hari.

Pintu terbuka, menyita perhatian Naruto sejenak lalu kembali membereskan dokumen yang berserakan di atas meja.

“Kau ingin langsung pulang atau disini dulu?” Tanya seorang pria di ambang pintu, sosok itu adalah seketaris Narhto, Shikamaru Nara.

Naruto berfikir sejenak, menerawang sesuatu yang terpikirkan di otaknya. “Mungkin aku disini dulu, kalau kau ingin pulang, pulang lah. Kesian Shikadai, pasti dia menunggu mu.”

Shikamaru terkekeh, sangat tidak biasa Naruto sangat peduli dengan keluarga. “Khe, tak biasa nya kau peduli dengan keluarga ku. Lebih baik kau pulang, Jangan berbuat macam-macam kalau kau tak ingin pulang kerumah utama melihat teplon melayang di wajah mu.” Nasehat Shikamaru.

“Lebih baik aku tidak pulang sama sekali, dari pada kepala ku mendapatkan hadiah lagi dari kaa-san.” Mengingat ibu nya, Naruto langsung bergidik ngeri memikirkannya. Anak mana yang mau di perlakukan seperti maling setiap pulang kerumah, wanita paruh baya itu selalu menuntut menginginkan seorang cucu yang sampai ini belum bisa Naruto penuhi permintaannya.

Shikamaru tertawa mendengar nya. “Saran ku, segera lah menikah dan buat kan cucu untuk kedua orang tua mu. Dengan begitu, ibu mu tidak akan menuntut lagi pada mu. Jangan bermain dengan para jalang itu jika kau ingin tetap menjadi baik di mata keluarga mu.” nasehatnya, mengambil korek api di dalam saku kemejanya mengeluarkan sebatang rokok lalu tak lama hembusan kabut keluar dari mulut Shikamaru.

Naruto mencibik kesal, Shikamaru dan ibu nya benar-benar sangat menyebalkan. Bagaimana pun tidak ada satu pun wanita yang membuat nya tertarik—Mungkin saja.

“Keluar lah, dasar pria berkeluarga!” Usir Naruto, Shikamaru kembali tertawa bahkan sedikit lebih keras.

“Baiklah-baiklah, Aku pulang duluan. Jangan lupa untuk mengirimkan dokumen itu kepada ku nanti malam. Selamat malam Bos!” Pintu kembali tertutup, Naruto memandang kesal pintu tersebut. Dia mengambil ponselnya yang Ia letak kan di atas meja lalu memberikan pesan pada seseorang di sebrang sana.

***

Kaki mungil Hinata bergetar luar biasa, baru pertama kali dalam hidupnya memasuki perusahaan. Dia sempat kebingungan bagaimana bisa bertemu dengan atasan mereka.

Hinata menghampiri resepsionis yang sedang duduk di sana, “A-no, permisi ...”

Wanita itu melihat keberadaan Hinata, lalu beranjak berdiri. “Iya, bisa saya bantu?” Tanya nya.

“Aku Hyuga Hinata, apakah tuan Naruto Namikaze ada di tempat? Saya ingin bertemu dengan beliau.” tutur Hinata penuh sopan santun.

“Apakah anda sudah membuat janji dengan pak Naruto malam ini?” Tanya lagi wanita itu, Hinata hanya menggeleng pelan menjawabnya.

“Maaf, anda tidak bisa bertemu dengan pak Naruto jika belum membuat janji dengan nya.” tolak sang wanita resepsionis itu akan Kehadiran Hinata yang ingin bertemu dengan Naruto.

NIGHT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang