NIGHT 09

2.6K 275 3
                                    

“Dan satu lagi aku beritahu kalian semua, Hinata bukanlah seorang wanita penggoda yang hanya memanfaatkan kekayaan ku, dia tidak seperti itu wanitanya. Aku sangat mencintainya, jadi. Jangan ada yang mengatakan kalau Hinata adalah wanita tidak benar. Akan ku jahit mulut itu jika mengatakan sesuatu yang buruk tentang Hinata.”

Pria pirang itu memijit pelipisnya pening, melemparkan remot televisi kesembarangan arah. Dia tidak habis pikir, kenapa putra nya itu melakukan hal sebodoh itu hanya demi seorang wanita.

Melihat Minato beranjak berdiri, seorang wanita bersurai merah mengeriyit heran melihat heran kepada suaminya. “Mau kemana?”

“Bersiap-siap ke jepang, aku ingin bertemu dengan Naruto dan memberikan pelajaran pada anak itu.” Ucap Minato berlalu pergi.

Setelah Minato pergi, Khusina mengambil kembali remot televisi dan menyalakan kembali siaran tadi. Khusina tidak fokus melihat putra nya yang sedang berbicara, melainkan seorang wanita yang berdiri di sampingnya.

Itu seperti rancangan baju nya tahun lalu, dan baru bulan kemarin ia selesaikan lalu langsung mengirim nya pada butik Naruto.

“Wanita itu sangat cocok memakainya, kenapa aku membuat nya sangat sesuai dengan tubuhnya?”

Flas back.

“Selamat datang nyonya, tuan Naruto tidak kebutik hari ini. Tuan sangat sibuk akhir-akhir ini. Dan tuan hanya menyuruh saya untuk menelpon saja jika keperluan sesuatu di butik.”

Khusina berkacak pinggang sembari mengangkat sebelah halisnya. “Siapa yang bilang aku mencari rubah itu? Aku datang kemari bukan bertemu dengannya. Tapi, aku ingin menaruh desain ku di butik Naruto.”

“Tentu boleh, biar ku hubungi tuan terlebih dahulu kalau nyonya—”

“Jangan! Jangan katakan aku mengirimkan desain ku di butiknya sekarang, biarkan dia tahu sendiri.” Cegah Khusina, pegawai wanita itu mengangguk mengerti.

“Gaun itu sangat bagus sekali, apakah ini rancangan baru mu nyonya.” Tanya wanita itu kemudian.

Khusina mengangguk sembari melihat hasil desain gaun buatan nya, ia rela menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan sebuah ide dan memulai membuat gaun yang kini hasilnya tidak mengecewakan.

“Aku ingin Naruto membawa gaun ini, untuk wanita yang di cintainya. Yaa.... walaupun aku tahu rubah itu sering kali berkencan dengan wanita tidak benar. Tapi ku harap, dia mendapatkan wanita yang sungguh-sungguh mencintainya, bukan hanya kateria ataupun harta. Karena semua itu tidak akan abadi selain cinta yang menemani sisah hidupnya.”

Flas back of

Setelah melewati malam yang panjang, Naruto mengindap lagi di apartemen Hinata. Membuat para tetangga bertanya-tanya tentang kehadiran CEO yang rela datang ketempat kumuh seperti apartemen sederhana yang mereka tempati. Bahkan bukan hanya itu, sebagian orang pun sudah melihat acara live tadi, membuat sebagian orang disana bertanya orang sederhana seperti Hinata kenapa bisa menjadi tunangan dari seorang CEO di kota ini.

Sepulang dari Ichiraku ramen Hinata tidak mengatakan sepatah kata apapun sejak tadi, hanya mulut Naruto yang membuat ramai di antara mereka berdua.

Setelah membuka setelan jas, Naruto duduk di atas tatami dengan segelas ocha hangat yang baru saja di buatkan oleh Hinata.

Pintu kamar terbuka, Hinata sudah mengenakan pakaian tidurnya. Membawa gaun yang baru saja ia kenakan tadi malam dengan hati-hati. 

Menghampiri Naruto disana, lalu meletakan gaun itu tepat di hadapan Naruto. “Kenapa?” Ia mengeriyit heran.

NIGHT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang