NIGHT 10

2.3K 245 2
                                    

Sudah berbagai tempat yang Naruto lalui, Namun tak satupun tanda-tanda keberadaan Hinata dimana pun.

Naruto hampir frustasi, berharap anak buah nya tidak cacat pencarian Hinata.

Hari sudah tak lagi berwarna orange, melainkan sudah tengah malam. Tinggal sedikit orang yang berlalu lalang di tengah-tengah malam seperti ini.

Sudah berjam-jam Naruto keliling kota Tokyo, Bahkan ia pun sudah mencari di luar daerah. Tapi tak di mana pun Naruto menemukan Hinata.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari, safir itu tak setajam biasanya. Mata nya terlihat sekali mengantuk di tambah merasa tidak tenang karena sampai saat ini ia tidak menemukan Hinata dimana pun.

Layar ponsel Naruto menyala, menampilkan nama seketaris nya disana. Buru-buru Naruto mengangkat nya, bisa saja Shikamaru mendapatkan petunjuk soal Hinata.

“Halo! bagaimana! Apa kau sudah menemukan Hinata?!”

“Maaf Naruto, Aku tidak menemukan apapun. Kebetulan CCTV di jalan anggrek dekat taman senju sedang rusak. Dan anak buah kita pun tidak menemukan apapun tentang Hinata.”

Naruto langsung mematikan ponselnya sebelah pihak, membanting ponsel nya pada bangku kursi mobil di sebelahnya. Menjambak surai pirang nya dengan kasar, kepalanya ia benturkan pada stir mobil di depannya.

Sepertinya temperament nya kumat lagi, Sekian lamanya menghilang. Dia muncul karena Hinata.

××××

Hinata membuka mata nya dengan sempurna Setelah berhasil menghilangkan sesaat rasa peningnya. Mata nya menatap sekitar dengan waspada, barusan Ia mengingat kalau dirinya sedang di culik oleh seorang pria yang mengaku-ngaku sebagai orang suruan Naruto untuk menjemputnya.

Sebuah kamar dengan bermotif sangat mewah, tak membuat Hinata kagum begitu saja. Walaupun warna dan berserta isi nya adalah kegemaran miliknya.

Kenop itu bergerak, bertanda seseorang akan masuk. Hinata tetap waspada. Jika pun ini adalah rencana jahil Naruto Ia tidak akan segan-segan memukul Naruto.

Dugaan nya salah. seorang pria bersurai coklat panjang, wajah nya datar kepada Hinata dan mata warna Mata itu... Tunggu! Sama persis seperti milik Hinata.

Wajah datar itu berganti, tersenyum tipis pada Hinata yang tengah menatap waspada pada dirinya. “Maafkan anak buah ku yang menjemput mu agak sedikit kurang sopan ini.” Ucapnya. Menunduk beberapa saat lalu kembali tegap.

“Si-siapa kau?! Dan apa mau mu?! Lepaskan aku!”

“Hampir lupa aku mengenalkan diri ku kepada mu, kenal kannama ku Hyuga Neji.”

Hinata sempat terkejut, nama Marga pria itu sama seperti marganya. Yang Ia tahu klan Hyuga sudah punah dan beberapa tahun kemudian muncul kembali Hyuga lain nya yang menjalan kan perusahaan Hyuga yang dulu nya hampir setara dengan Namikaze.


“H-hyuga?” Hinata mengeriyitkan tidak mengerti, Neji menganguk lalu duduk di tepi ranjang. Mengeluarkan sebuah map berisi identitas Hinata yang sebenarnya.

Lalu meletakan map tersebut di tengah-tengah antara dirinya dan Hinata. “Buka lah.” Dengan ragu Hinata membuka map tersebut, wajahnya sangat serius membaca setiap kata-kata yang tertulis disana.

“Ayah mu, Hiashi Hyuga. Dan ibu mu Hikari Hyuga. Termasuk ayah kandung ku dan ibu sambung ku. Ya, ibu mu sangat baik. Seperti mendiang ibu ku, Hitomi Hyuga. Aku sudah menganggap dia sebagai ibu kandung ku sendiri.”

NIGHT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang