36

46.2K 5.6K 171
                                    

Happy Reading!

🍂🍂🍂🍂🍂

__________________________

" Sekali aja nggak ganggu lia, gatel tangan lo?" -Maura menatap tajam althar yang telah menganggu waktu istirahatnya dengan Cheryl.

Lelaki itu datang menghampirinya di kantin dan melabraknya.

Maura menatap lia yang tengah menunduk dibelakang althar, kini Maura tau alasannya. Maura kembali menatap belakang althar, Maura hanya melihat regal disana, tumben sekali para pengikut setia althar tidak bersamanya.

Maura berdiri dan melipat dadanya menatap althar.

" Kali ini apalagi yang gue lakuin? "-tanya Maura pada althar, membuat althar dan semua orang menatap Maura bingung, Maura yang melakukan kenapa juga Maura yang bertanya.

Cheryl berdiri dan menoel bahu Maura pelan.

" Jangan bikin gue malu kali ini ra, kurangin kebodohan lo dikit. "-bisik Cheryl pada Maura, tapi Maura tak menghiraukan ucapan Cheryl.

" Kan selama ini lo yang lebih tau tentang gue, gue yang nampar cewek lo, bentak cewek lo, ngedorong cewek lo, ngelabrak cewek lo"-ucapnya terus maju di depan althar dan berhenti di depan lelaki itu.

"Bener kan? Gue sendiri aja bahkan nggak tau kapan gue ngelakuin semua itu"-lanjutnya dengan sedikit memiringkan kepalanya.

" Jadi sekarang wajar dong kalau gue tanya, kali ini apa yang udah gue lakuin ke dia?"-althar yang mendengar semua itu pun mengetatkan rahangnya. Dan menatap tajam, tanpa berniat menjawab pertanyaan gadis itu. Gadis ini. Benar-benar menguras emosinya. Emosi yang sudah beberapa bulan ini ditahannya, mengingat gadis itu yang mulai menjauhinya dan mendekat pada musuhnya.

" Bisa lo jelasin ini?"-tanya regal sedikit emosi dan memperlihatkan lebam di pipi lia.

Maura meletakkan tangannya di depan bibir dengan mengeluarkan suara. Upss. Maura berjalan ke arah lia membuat gadis itu gugup dan tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya. Semua menahan nafas lihat Maura yang menghampiri lia, tapi kali ini mereka dibuat terkejut dengan Maura.

Maura berhenti di depan lia dengan wajah yang dibuat seolah merasa bersalah, lia yang sedang tadi gugup mulai sedikit tersenyum menatap Maura.

" Maafin gue ya "-ucap Maura mengulurkan tangannya dan mengusap pipi Maura dibagian lebam itu.

" Maaf karna udah hapus make-up yang udah lo buat serapih mungkin "-ucapnya pura-pura terkejut saat warna merah keunguan itu mulai memudar sesuai usapannya.

Semua terkejut mendengar ucapan Maura dan mencuri pandang guna melihat pipi lia. Sedangkan lia sendiri kini tengah mati kutu, badannya terasa kaku mendengar penuturan Maura, bisik bisik pun mulai terdengar.

Tak kalah terkejut althar dan regal pun langsung memeriksa pipi lia dan menatap tajam gadis itu.

" Hahaha! Anjir muka lo! Hahaha, mukanya kek penuh dosa hahahah! Lah kan emang banyak dosa hahahah!" -ucap cheryl terbahak membuat Maura menatapnya.

" Mulut lo Cher, nggak salah emang didikan gue"

" Mulut lo ra, serasa kek mak gue lo njir"

🍂🍂🍂🍂

Maura berjalan menuju kamar mandi dengan bersenandung kecil. Membuat beberapa orang yang sedang menikmati waktu istirahat di sepanjang koridor menatapnya.

 EXHAUSTING(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang