47

45.9K 5.5K 217
                                    

Happy Reading!

_________________________________

-exhstng-

Dikediaman Deon kini seluruh anggota keluarga  tengah berkumpul.

Setelah mengantar kepergian satu-satunya putri keluarga mereka, putri yang selama ini tak mereka perhatikan, putri yang selama ini memananggung  segala sesuatunya sendiri. Menanggung beban yang berat di bahunya tanpa adanya mereka disamping gadis itu.

Di malam itu, mereka bukan hanya kehilangan satu sosok, tetapi dua sosok sekaligus. Meski zoeya  hanyalah jiwa yang tersesat ke dalam tubuh putri mereka.

Tapi berkat gadis itu mereka masih bisa menikmati kebersamaan mereka dengan Maura, karna gadis itu suasana eumah menjadi lebih berwarna dan karna gadis itu mereka jadi tau kesalahan yang mereka buat selama ini pada Maura.

Dan karena zoeya mereka sadar, jika Maura merupakan sosok penting yang mereka butuhkan dan mereka inginkan.

" Bang, gue brengsek ya? "-tanya putra bungsu keluarga ini pada snang putra sulung siapa lagi jika bukan kenzo dan arkan.

" Hm, lo emang brengsek, nggak jauh beda sama gue"-arkan menjawab dengan diiringi kekehan miris.

" Bener kata Maura, atau yang sbenernya zoeya? "-kenzo kembali berucap dengan lirih dan berusaha menekan perasaan bersalah yang semakin membuncah.

" Gue emang abang paling nggak berguna,nggak becus, dan abang paling brengsek yang pernah ada."-lanjutnya dengan mata yang terlihat menahan segala rasa yang bercampur menjadi satu, dengan tangan terkepal hingga urat-urat tangannya terlihat jelas.

Kevan yang memang dasarnya tak banyak bicara  pun pergi meninggalkan mereka menuju kamarnya, mendekat ke arah barang yang tergantung di sudut kamarny, barang yang selalu digunakannya untuk luahkan segala rasa yang ditahannya.

Bugh

Bugh

Bugh

Kevan terus saja  memukul benda itu tanpa menghiraukan keringat yang menetes dari dahinya, bersamaan dengan mata memerah menahan segala rasa yang coba ia salurkan dengan memukul benda di depannya ini.

Tangan yang sudah menimbulkan luka yang mulai mengeluarkan darah.

Arghhhh!

Teriaknya kemudian tubuhnya  meluruh kelantai kamarnya diikuti air yang juga meluruh ke pipinya, dan mulai terisak pelan.

Ya malam ini lelaki yang memiliki minim ekspresi itu menangis, Menangisi kedua sosok yang sudah terlalu lama ia sakiti,  bahu lelaki itu bergetar pelan. Kini harapannya telah hilang, kedua sosok yang disayangnya telah pergi meninggalkannya, atau sebenarnya dirinya dulu yang meninggalkan mereka?

Rasanya semuanya telah sia-sia.

Ingin rasanya Kevan mengulang semua waktu bersama kedua sosok itu.

Deon dan armita tak kalah sedih dengan saling merangkul satu sama lain, mereka sama-sama kehilangan putri mereka, dan juga kehilangan sosok gadis yang beberapa pekan terakhir menggantikan putri mereka.

Meratapi nasib kehilangan seseorang yang memberi cahaya dalam kehidupan mereka, mereka kini sadar akan segala yang telah mereka lakukan pada dua sosok tegar itu.

________________________

Aron meletakkan kepalanya kepangkuan sang bunda, sapuan halus sang bunda mulai membelai rambutnya.

 EXHAUSTING(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang