!!!!!

121 28 0
                                    

01 April 2017

"Dia tiba-tiba mencium pipiku astaga aku sangat bahagia. ya, bukan apa-apa ini April mop"

Tapi aku tetap bahagia walaupun itu sementara
Bertanda ; ARGEA ANANTA

Tapi aku tetap bahagia walaupun itu sementaraBertanda ; ARGEA ANANTA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara kikikan anak-anak di kelas Gea membuatnya risih. Dia memilih memasang earphone lalu mendengarkan lagu kesukaan.

Kepalanya ditempelkan diatas meja, ia memandang jendela, burung-burung beterbangan dengan kawanannya membuat Gea iri.

Dia ingin mempunyai banyak teman. Tetapi dia juga tidak layak.

Knock! Knock!

Seseorang mengetuk-ngetuk meja Gea beberapakali. Namun sang empun sedang asik dengan dunianya sendiri.

Pemuda itu berdehem. Sontak Gea bangkit dari duduknya. Mata Gea membulat melihat siapa orang yang menghampiri mejanya.

"Udah sibuknya?" Tanya Agas dengan nada mengejek.

Lantas Gea terkekeh sambil menggaruk tengkuknya. Dia kembali duduk. Tetapi matanya memandang ke sekeliling, orang-orang sudah keluar.

"Lo dengerin apa sih? Sampe asik sendiri aja." Ucap Agas kesal. Dia meraih salah satu earphone milik Gea lantas dipasangkan ke telinganya sendiri.

Gea hampir menahan nafas melihat interaksi Agas kepadanya.

Pemuda itu memejamkan mata, menikmati alunan dana yang berdansa ceria. Tanpa sadar dia mengangguk-angguk saking fokusnya.

Dia hampir melupakan Gea. Kemudian ia membuka mata dengan paksa, Dia benar-benar larut dalam nyanyian itu.

"Sorry..."

Gea terkekeh. Lalu menggeleng.

"Gapapa, Agas baik, lucu, aku suka." Ucap Gea keceplosan.

Agas melebarkan matanya tak percaya. Sementara Gea sebisa mungkin menutup mulutnya yang bocor ini.

"Lo juga lucu," ucap Agas.

Pemuda itu merendahkan tubuhnya. Dia menatap Gea begitu intens, meneliti setiap bentuk wajah yang ada di sana.

Cup!

Agas mencium pipi kiri pemuda itu. Mereka berdua sama-sama terkejut, apalagi Gea. Dia membulat menatap Agas tak percaya.

"Agas...."

Sementara Agas menutup bibir dengan tangan. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Gea sendirian di dalam kelas.

"Sorry!"

Sepeninggalan Agas. Gea masih tertegun. Rasa terkejutnya bukan main. Ia mencoba berpikir jernih, jika semua ini adalah bagian dari April mop.

Diary Argea [END]Where stories live. Discover now