○ 01. Di Balik Selimut ○

761 63 9
                                    

Hari yang cerah seperti ini, harusnya bisa jadi obat penenang bagi pekerja kantoran muda millennial macam Wendy

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Hari yang cerah seperti ini, harusnya bisa jadi obat penenang bagi pekerja kantoran muda millennial macam Wendy. Ya, tentu saja, karena setelah harus bekerja keras mengurus klien dari perusahaan jasa konsultan tempatnya bekerja sepanjang Senin hingga Jumat, di hari Sabtu ia bisa beristirahat dan melakukan hal-hal yang diinginkannya.

Seperti Sabtu ini. Gadis yang pikirannya baru saja mulai tersadar dari tidur itu, mulai menyusun dan membayangkan kegiatan apa yang harus dilakukannya. Padahal kedua matanya saja masih terpejam dan nyawanya belum terkumpul sempurna.

Umumnya, pada waktu-waktu seperti ini di akhir pekan biasa, perempuan itu sudah bangun. Entah itu untuk lari pagi di fasilitas gym apartemen atau mengikut kelas yoga di salah satu klub kesehatan. Kadang kalau sedang malas, ia juga hanya akan membereskan unitnya yang masih harus dicicil beberapa tahun ke depan. Ya, pokoknya dia akan melakukan kegiatan bermanfaat di pagi hari.

Namun rasa-rasanya, hari ini agak sedikit berbeda. Associate Marketing Manager di salah satu perusahaan Big 4 jasa konsultan itu, sama sekali tidak ingin melakukan aktivitas berfaedah seperti biasa. Hari ini ia ingin tidur saja karena tubuh yang terasa amat remuk setelah berpesta semalam suntuk dalam rangka perpisahan Ambar, rekan satu divisinya yang sudah resmi resign per hari kemarin.

"Ahh...cape banget, sih...!" Keluh perempuan cantik itu sambil mencoba berguling ke sisi ranjangnya yang lain.

Namun sebelum berhasil berpindah, ia merasakan ada sesuatu yang salah dengan ranjangnya. Wendy tidak bisa berguling sempurna karena seonggok benda besar dan hangat yang tergeletak di sebelahnya. Ah, tidak! Itu bukan benda. Itu lebih mirip seperti sebuah tubuh manusia yang tak berdaya.

Apakah gadis itu membunuh seseorang?!

Ah, tidak-tidak! Pikiran kita terlalu jauh. Wendy bukanlah seorang kriminal atau bahkan manusia yang akan terpikir untuk melakukan tindakan keji itu. Kalau kita mau, bahkan ia bisa menunjukkan SKCK dari kepolisian dan SKB dari kantornya.

Gadis itu dengan hati-hati mulai memutar posisi tubuhnya untuk melihat sisi ranjang yang seharusnya kosong itu. Ia mengucek matanya kasar mencoba menyadarkan diri kalau saja ternyata ini hanya mimpi. Namun sayang ini bukanlah mimpi. Perempuan itu cukup terkejut saat didapatinya sesosok makhluk yang hanya tampak rambutnya karena seluruh tubuhnya tertutup selimut putih.

Tunggu! Bukan hanya itu. Perempuan usia akhir 20-an itu juga baru menyadari kalau tubuh indahnya itu tak memakai pakaian apa pun. Tubuhnya polos dan hanya terbalut selimut yang sama dengan selimut yang menutupi makhluk itu. Dan jauh lebih parahnya lagi, ia tahu betul kalau ini bukan kamar apartemennya. Ini sepertinya adalah... kamar hotel.

"Ah, sial! Apa aku tidur dengan lelaki ini? Harusnya aku tidak mabuk semalam! Padahal aku sudah menyiapkan rencana tentang bagaimana aku akan kehilangan keperawananku setelah menikah nanti." Semua pikiran buruk mulai berbaur menjadi satu di otaknya

Last Night Story [REPUBLISH]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum