13. Close Your Eyes

4.4K 552 147
                                    

Seingat Minho saat akan dikenalkan dengan Seungmin, papanya bilang pria itu adalah sosok yang sopan

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Seingat Minho saat akan dikenalkan dengan Seungmin, papanya bilang pria itu adalah sosok yang sopan. Lalu, kenapa sekarang tidak demikian. Pria itu suka mencium bibirnya tanpa izin, seperti yang baru saja terjadi.

Tegukan gugup di tenggorokannya beserta bibir yang nyaris gemetar adalah reaksinya begitu ciuman mereka terlepas. Namun Seungmin tidak menjauhkan jarak mereka sedikit pun.

Pria itu setia menyandarkan lengannya di belakang tubuh Minho dan duduk condong ke arahnya. Menatap wajahnya yang dia yakin sedikit merah karena habis dicium.

"Berhenti menciumku tiba-tiba," katanya nyaris berbisik. Matanya memicing tajam pada pria di sebelahnya. Namun lekas berpaling karena Seungmin menatapnya intens.

"Kenapa?" Tanya pria itu. Dia duduk seperti biasa. Santai dengan kaki saling bertumpu. Minho merasa dipojokkan kalau begini.

"Kamu tanya kenapa," Minho mendesis sebal. Tapi tidak bisa menemukan alasan apa yang buat pria itu tidak bisa seenaknya mencium dirinya.

"Ini caraku mendekatkan diri dengan pasanganku," Seungmin berujar dengan santai dan perbaiki posisi duduknya menghadap ke depan.

"Bibirmu sudah tidak suci," ejek Minho. Dengan buru-buru dia masukkan kotak pockynya yang masih setengah ke dalam plastik belanja mereka. Seketika trauma. Takut dicium lagi kalau makan pocky.

"Bukan sudah tidak suci, tapi sudah berpengalaman. Enak, kan?"

Sialan, sialan, sialaannnn. Kim Seungmin, beraninya mulut laknatmu bilang begitu. Dosan besar!

Minho mengepalkan tangannya erat-erat. Pria tidak berakhlak. Dia sadar diri kalau dia itu pencium yang handal.

"Berhenti membanggakan dirimu sendiri, kamu lelaki kutu busuk!"

Minho bangkit dari duduknya dan meninggalkan Seungmin begitu saja. Buat si dokter mengerang malas.

"Bilang saja nggak mau bawa belanjaan, arsitek gila."

***

Hal ini pasti akan menjadi rutinitas. Minho yakin seyakin-yakinnya. Dia akan jadi orang pertama yang bangun dan menyiapkan sarapan. Tangannya kacak pinggang sambil lidahnya menyapu bibir resah.

"Kalau begini ceritanya, maka benar aku yang akan jadi submisif."

Tapi tidak, ini tidak semudah itu. Urusan ranjang sama sekali tidak berhubungan dengan pekerjaan rumah apa yang dikerjakan. Jadi, Minho masih punya harapan untuk mendominasi Kim Seungmin. Dia menyeringai senang, "benar, itu pemikiran yang bagus," gumamnya.

AMOUROUS | 2MIN [✔]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin