21. Godaan

5.5K 527 104
                                    

So sorry untuk typonnya; danjangan lupa vote dan komennya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

So sorry untuk typonnya; dan
jangan lupa vote dan komennya

***

Seungmin langsung kembali ke ruangannya begitu operasi selesai. Diikuti Jeno yang entah sejak kapan mengekori dirinya. Suami Minho itu menyandarkan tubuhnya ke kursi, merasa sangat lelah sekaligus... kesal.

Kesal karena gagal bercinta dengan suami lebih tepatnya.

Pria itu lekas menggeleng. Tidak, tidak. Menyelamatkan nyawa orang lain jauh lebih penting dari kebutuhannya, tapi tetap saja kesal.

Tingkah Seungmin itu tidak luput dari perhatian Jeno. "Kamu kenapa?" Tanyanya bingung.

"Nggak ada."

Seungmin pejamkan matanya dan coba tenangkan dirinya. Dia bersyukur operasinya berhasil, tapi dia jadi kepikiran bagaimana Minho di rumah.

"Sebenarnya ada dokter San tadi, tapi-"

"KENAPA BUKAN DIA YANG DISURUH?!" Bentak Seungmin saking terkejutnya dengar fakta itu. "AHHHH."

Jeno meringis lihat itu. Tidak biasanya Seungmin merasa keberatan saat diminta untuk gantikan operasi. Dia teguk liurnya. Temannya ini nampak sangat frustasi dan marah.

"Ya... Bagaimana ya, dokter Taecyeon suruh kamu saja. Beliau lebih percaya kamu, Seung."

Seungmin kembali mengerang. "Iya, tapi momennya nggak pas."

"Memang kamu mau ngapain?"

"Aku sedang bercinta dengan suamiku!" Bentaknya.

Mulut Jeno terbuka lebar. Saat dia sadar lekas dia tutup dengan tangan. "Ya maaf, itu juga bukan salahku."

"Salahmu karena kamu pasti yang kasih rekomendasi."

"Nggak, astaga, tapi... apa adikmu aman?" Jeno melirik celana Seungmin yang refleks dilempar buku catatan.

"Apa yang kamu lihat, dasar mesum."

Enak saja mau mengintip adiknya, Minho saja belum pernah lihat.

***

Seungmin pulang ke apartemennya sekitar pukul dua belas malam. Semua lampu sudah mati termasuk kamarnya. Dia hembuskan napas lelah, lepaskan sepatu, dan susun di rak dengan rapi.

Kakinya yang berbalut kaos kaki hitam melangkah pelan. Dia letakkan tasnya di atas sofa, lalu pergi ke dapur. Minum segelas air, kemudian pergi ke kamar.

Saat pintu dibuka, dia bisa lihat Minho sudah tidur dengan memeluk bantalnya. Wajahnya kelihatan tenang dan sama sekali tidak menyebalkan. Seungmin sempatkan dekati suaminya itu, diberi kecupan di bibir sambil dipuji, "kamu lucu."

Minho mengernyitkan dahinya dan berpaling membelakangi Seungmin. Mengerang tidak suka, lalu lanjut tidur.

Seungmin memerhatikan itu. Setiap gerak-gerik orang yang saat ini dia sayang. Dokter itu berkacak pinggang di samping ranjang masih dengan pandangan lurus ke pasangannya. Dia mantapkan hati dan beranikan diri bahwa benar saat ini Minholah yang dia sayang. Dalam artian suka, tertarik, dan bisa dipastikan menjadi satu-satunya. Dia kembali membungkuk dan cium pipi Minho sambil dihirup harum tubuhnya, "kamu gemesin," pujinya lagi. Kemudian balik badan untuk mandi.

AMOUROUS | 2MIN [✔]Where stories live. Discover now