14. Cemburu

4.4K 547 143
                                    

Minho segera bangkit dari baringannya dan merapikan pakaiannya yang harusnya tidak perlu dilakukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minho segera bangkit dari baringannya dan merapikan pakaiannya yang harusnya tidak perlu dilakukan. Pakaiannya baik-baik saja. Tidak ada yang tersingkap atau terlepas kancingnya. Karena gerakan itu justru buat ibu mertuanya salah paham.

"Eum, ma, ini, ini nggak seperti yang mama lihat. Tadi Seungmin--"

"Sayang, it's okay, mama paham."

Mama buat gestur seakan dia ingin Minho berhenti membuat alasan, karena dia paham bagaimana rasanya menjadi pasangan baru nikah. "Kamu nggak perlu sepanik ini. Mama tau rasanya bagaimana. It's okay, mama tunggu di sofa, ya? Jeongin, ayo, sayang."

Sebelum ditarik tantenya Jeongin sempatkan beri thumbs up pada sepupunya sambil senyum lebar. Kakak sepupunya sudah jadi pria dewasa sekarang.

Ya ampun, Yang Jeongin, sepupumu bukan lagi dewasa. Umurnya bahkan sudah hampir expired.

***

Minho letakkan empat gelas dan sekotak jus mangga di atas meja. Dia bisa merasakan hawa menggoda mertuanya, wajah senang si kecil Jeongin yang entah datang dari mana, juga tatapan tajam suaminya.

Pelan-pelan Minho duduk di sebelah Seungmin. Beri jarak dua telapak tangan agar tidak terlalu menempel dengan pria itu.

"Sakit, kah?" Tanya ibu mertuanya dengan suara berbisik dan tubuh maju sedikit ke arah Minho. Berlagak seolah dia tidak ingin Jeongin dengar pembicaraan mereka. Padahal keponakannya itu tidak sepolos kelihatannya.

Minho tidak tahu harus jawab apa. Dia melirik Seungmin untuk minta bantuan, tapi pria itu sama sekali tidak membantu. Dia pasti dendam karena Minho mendorong tubuhnya dan buat dia jatuh terjengkang dari ranjang dengan tidak elit.

Tulang ekornya aman, kah?

"Mah," panggil Minho putus asa. "Yang tadi itu, nggak seperti yang mama pikir. Tadi kita cuma iseng olahraga--"

"Olahraga ranjangkah, kak?" Tanya Jeongin tiba-tiba.

Plak

"Auhh, tante."

"Siapa yang mengajarimu begitu, hah? Siapa? Bebebnya tante jangan aneh-aneh," lalu mama Seungmin kembali menoleh ke menantunya. "Okay, lanjut, sayang. Kalian iseng olahraga terus apa? Keterusan begitu?"

"Nggak, ma. Kita cuma olahraga, sudah itu saja."

"Tapi mama lihat Seungmin cium bibir kamu tadi. Actually, it's okay, babe. Tapi momennya nggak pas, mamakan sudah bilang mau datang," mama pasang wajah sedih yang Minho yakin cuma pura-pura. "Harusnya you berdua sambut mama dong, terus begituannya tunggu mama pulang."

Haduh.

Minho pejamkan matanya sebentar sambil buang muka, lalu kembali tatap ibu mertuanya dengan senyum manis. "Minho nggak tau kalau mama mau datang."

AMOUROUS | 2MIN [✔]Where stories live. Discover now