Save Innocent Lives

119 14 4
                                    

"Ulang tahunku tanggal 28 bodoh."
________________________________

Mulut Blair menganga lebar ketika Draco berkata bahwa ulang tahunnya ternyata bukanlah hari ini. Padahal Blair sudah susah payah bertanya teman asrama Draco untuk mendapatkan informasi yang berharga itu.

"Kata Pansy ulangtahunmu hari ini!" Kata Blair yang masih tidak percaya.

Melihat wajah Blair yang konyol, membuat Draco kembali terawa. "Mau saja kau dibodohi, kenapa tidak tanya padaku saja?"

Bibir Blair mengerucut kerena kesal. "Sudahlah, biar aku menjadi orang pertama yang merayakannya. Aku ingin menjadi yang pertama bagimu!"

Blair menaruh kuenya dimeja. Kemudian ia mengeluarkan satu keranjang penuh apel.

"Ini, hadiah untukmu." Ucap Blair. Draco menatapnya tidak percaya.

"Yang benar saja!" Blair tertawa pelan.

"Hahahah tentu saja bukan."

Perempuan itu merogoh kantung di sweater ungunya. Dia mengeluarkan sebuah kalung.

 Dia mengeluarkan sebuah kalung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia memberikannya kepada Draco. "Ini untukmu. Kau tidak akan tersesat bila memakai ini. Setidaknya kamu bisa menemukanku." Draco mengambil kalungnya dan melihatnya dengan teliti.

"Sudah ku sihir, supaya kalungnya bisa memberitahu dimana lokasi satu sama lain. Aku juga punya satu!" Lanjut Blair, sambil menunjukkan miliknya yang sudah ia pakai dilehernya.

Draco sedikit tersenyum. Kemudian ia memakainya. "Kau kan buta arah, bagaimana bisa aku tidak akan tersesat?"

Blair memukul lengan pemuda didepannya. "Ya sudah sini berikan padaku." Ucapnya dengan kesal.

Pria itu buru buru menyimpan kalungnya. "Kan sekarang sudah jadi milikku, mana boleh diminta lagi?" Draco terkekeh.

"Terimakasih, ini cantik."

"Your welcome Draco."

"I'm glad that you were born in this world. Thank you for being my friend Draco." Ucap Blair sambil mengusap kepala Draco sambil tersenyum lebar.

Draco hanya tersenyum tipis. Hatinya kembali menghangat karena perbuatan gadis yang telah menghiasi hidupnya selama dua tahun.

"Seharusnya aku yang berterimakasih padamu, Blair." Batin Draco sambil menatap Blair dengan tulus.

______________________________

Blair berlarian di lorong menuju Hospital Wing dengan cepat. Saat Ia mendapat kabar bahwa Ron dirawat karena kakinya terluka, Blair langsung bergegas menemuinya.

"Astaga kenapa mereka sering terluka sih." Batinnya.

Sesampainya disana Blair membuka pintu dan menghampiri Ron. Ia melihat Ron yang terbaring di kasur dan kakinya yang diperban.

𝐊𝐀𝐋𝐎𝐏𝐒𝐈𝐀 || 𝐃𝐑𝐀𝐂𝐎 𝐌𝐀𝐋𝐅𝐎𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang