Sup Ayam yang Hambar

256 11 0
                                    

Tak lama kemudian, terbukalah pintu kamar Disa. Di sana menampakkan sosok malaikat tak bersayap bagi Disa. Malaikat tak bersayap yang amat tulus menyayangi anak semata wayangnya itu. Mamanya Disa datang dengan senampan makanan dan minuman yang telah ia siapkan untuk anaknya.

"Hai, Disaaa! Anak mama yang palinggg cantik!" seru mamanya Disa sambil berjalan masuk mendekati Disa.

Disa tersenyum tipis. "Hai juga mama kesayangan Disaaa! Mama abis ngapain sebelum ini?" tanya Disa.

"Abis bebenah, Cantik. Ini mama buatkan makanan kesukaan Disa. Mau mama suapin?" tawar mamanya Disa. Ia mengambil posisi duduk di kasur Disa.

Disa tertawa kecil mendengar tawaran dari mamanya tersebut. Disa jawab, "Mau banget dong, Mah!"

"Oke, oke, duduk dulu dong kamunya. Jangan lupa baca bismillah, ya," tutur mamanya Disa.

Disa pun bangkit dari baringnya. Ia duduk tepat di depan mamanya. Disa merekahkan senyum dengan bibir pucatnya. "Udah nih, Mah!" seru Disa.

Mamanya Disa tertawa melihat kelakuan lucu anak perempuannya ini. "Iya, pinter banget anak mama! Disa yang palinggg cantik!"

Mamanya Disa pun mulai menyuapi putrinya. Menyuapi dengan sabar dan penuh kasih sayang. Sesuap demi sesuap nasi dan sayur pun masuk ke mulut mungil Disa. Terkadang tangan mamanya Disa mengusap ujung bibir Disa jikalau ada nasi yang tersisa.

Yap, makanan kesukaan Disa adalah sup ayam dengan lauk tempe goreng. Iya, itu makanan kesukaan Disa. Jauh sebelum ia diserang oleh kanker yang ia derita. Sayur sup ayam, Disa sangat menyukai itu. Namun, apalah arti dari semua itu jika makanan itu hambar. Tanpa penyedap dan hanya dipakaikan garam secukupnya. Ya, itu semua kan demi kesehatan Disa sendiri. Masa Disa mengonsumsi makanan dengan penyedap rasa sih? Padahal Disa menderita kanker, maka dari itu dia hanya memakan makanan hambar setiap harinya.

Akhirnya, akhirnya sup ayamnya pun habis! Mamanya Disa mengambil beberapa tisu dari atas meja yang berada di samping ranjang Disa. Ia mengelap mulut anaknya tersebut dengan sangat lembut.

"Terima kasih, Mah!" ujar Disa.

Mamanya Disa menampakkan deretan gigi putihnya. Ia berkata, "Terima kasih kembali, Disa!"

______________________________________________________________

-sausankml

Melanodisa [COMPLETED]Where stories live. Discover now