Rutinitas yang Membosankan

192 10 0
                                    

"Oh, ini kamu minum dulu, ya," ucap mamanya Disa sembari memberikan segelas air putih. "Kamu minum obat dulu ya, Sayang. Sebentar obatnya mama ambilin dulu."

Disa hanya bisa menghela napasnya sembari mengangguk kecil di hadapan mamanya."Hm, oke, Mah," balas Disa.

"Disa, kamu kenapa, Sayang? Gak boleh sedih gitu dong. Minum obat kan biar kamu cepet sembuh, ya," terang mamanya Disa berusaha menenangkan putri kecilnya.

Disa tersenyum kecut, bosan dengan kalimat penenang dari mamanya yang sudah ia dengar berkali-kali. Padahal, ia tak kunjung sembuh, itu isi pikiran Disa saat ini. Berbaring seharian di kamar. Tidak pernah berjumpa dengan teman-teman. Tidak pernah merasakan serunya petualangan yang didapat saat bermain di luar rumah. Itu semua pernah Disa rasakan, sebelum ia mengidap penyakit yang saat ini sedang dideritanya.

"Gak kenapa-kenapa, Mah. Iya deh aku mau minum obat," kata Disa.

Mama Disa bangkit dari duduknya sambil berkata, "Nah, gitu dong! Kan nanti bisa cepet sembuh."

"Iya, Mah."

Mamanya Disa menyiapkan obat-obatan untuk Disa. Ia membuka laci yang di mana letak obat-obatan milik Disa itu berada. Sambil menyiapkan obat untuk Disa, mamanya Disa berujar, "Kamu gak boleh sedih gitu ya, Disa. Nanti malah kamu kepikiran kan jadi tambah ngeganggu kesehatan kamu."

Disa menghela napasnya kasar. "Mama enak bisa ngomong begitu. Coba mama jadi aku! Liat, rambut aku rontok, nih!" tekan Disa. Ia menyisir rambut hitamnya dengan jari tangannya dan mendapatkan beberapa helai rambut yang rontok.

"Aku bosen seharian di kamar, Mah! Gak bisa main sama temen-temen, gak bisa ngapa-ngapain, bahkan terpaksa home schooling dengan alesan mama yang terlalu over, kalo aku gak boleh kecapean. Padahal, pihak sekolah pasti juga bisa ngertiin, Mah!" keluh Disa dengan suaranya yang gemetar. Ia menahan air matanya yang hendak turun dari pelupuk matanya.

Mamanya Disa yang sudah siap dengan obat-obatan milik Disa kembali mendekati ranjang Disa. Ia tersenyum tipis dan mengelus punggung Disa dengan pelan.

"Mama gak mau kamu kenapa-kenapa, Disa. Mama janji, kamu pasti bisa sembuh, percaya sama mama, ya. Jangan lupa minta kesembuhan dari Tuhan juga ya, Disa. Mama ngerti kok apa yang Disa rasain, apalagi di umur Disa yang masih terbilang muda. Di mana yang harusnya Disa lagi banyak belajar dan bermain sama temen-temen. Disa, maafin mama, ya. Disa mau kan maafin mama? Maafin mama kalo Disa ngerasa mama belum bisa jadi seperti sosok mama yang Disa dambakan," ucap mamanya Disa dengan pelan.

______________________________________________________________

-sausankml

Melanodisa [COMPLETED]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum