Melanodisa [COMPLETED]

Takdir Tuhan

"Mah, mama gak kenapa-kenapa kan, Mah?" tanya Disa ngawur sambil memeluk mamanya yang duduk di samping kasurnya.

"Disa, Sayang, kamu mimpi apa? Kamu kacau banget tidurnya. Maaf, cerita aja ya, Nak," tutur mamanya menenangkan Disa.

Mamanya Disa sebenernya terus berusaha untuk mengetahui apa yang sebenarnya Disa sembunyikan. Ia ingin mengetahui keadaan anaknya. Ia merasa kasian dengan Disa, ia sebenarnya sangatlah takut Disa kenapa-kenapa.

"Hosss ... hosss ... hosss .... Aku mimpi buruk, Mah. Tapi, akhirnya aku ngerti," jelas Disa.

"Ngerti apa, Sayang?" tanya mamanya Disa.

"Aku sekarang ngerti. Semuanya apa yang terjadi ini merupakan takdir dari Tuhan, Mah. Aku gak mau menyesali lagi. Aku sekarang mau ngertiin ini semua, dimulai dari diri aku sendiri ya, Mah. Kita juga gak seharusnya berandai-andai di luar takdir kita sekarang. Aku bakal bersyukur dengan semua yang kupunya, Mah. Mama, mama mau temenin Disa terus kan? Makasih banyak ya, Mah, udah nemenin Disa sampai saat ini. Aku tau aku salah tadi marah-marah ke mama. Sekali lagi makasih ya, Mah," terang Disa dengan sangat tenang di pelukan mamanya.

Mamanya Disa tersenyum senang. Ia meneteskan air matanya dan berkali-kali mengucap syukur di dalam hati. "Iya, Cantik. Mama temenin Disa terus sampaiii kapan pun kok. Mama yang makasih sama Disa, karena Disa udah mau menerima keadaan. Yang kuat ya, Cantik."

Mereka pun terlarut dalam kesedihan dan juga keterharuan yang mereka alami sekarang. Mamanya Disa sangat bersyukur anaknya sudah dapat menerima semua kenyataan pahit yang ia alami. Ia berjanji akan selalu menemani anaknya sampai kapan pun. Itu semua ia sadari atas dasar kewajibannya sebagai orang tua Disa.

Ya, takdir Tuhan memanglah yang terbaik. Takdir Tuhan tidak akan pernah mengecewakan. Takdir Tuhan jauh lebih baik daripada takdir rancangan manusia. Manusia tau sesuatu yang baik, tapi Tuhan jauh lebih tau mana yang baik dan apa yang seharusnya terjadi.

Sesungguhnya, takdir Tuhan tidaklah pernah merugikan hamba-Nya.

TAMAT

______________________________________________________________

-sausankml