4. Crazy Over You

386 51 5
                                    

[CHAPTER 4 - CRAZY OVER YOU]

"Without you got me dizzy and upset
Got me so obsessed with you
Look what you started
I'm psycho, you're heartless"
Psycho - [Red Velvet]

====================
==========

Jeon Jungkook bukan termasuk orang yang suka diberi atensi, berbanding terbalik dengan jenis pekerjaan yang ia miliki. Pada dasarnya, ia tidak pernah bercita-cita untuk menjadi guru, mengajar di depan siswa-siswi menyebalkan bukanlah hal yang ia mau. Ia lebih suka ketenangan, duduk di kursi kerjanya sembari membuat sketsa bangunan beserta asumsi biaya yang diperlukan. Menjadi seorang arsitek, itu adalah hal yang ia impikan sejak kecil, sampai tidak lagi.

Takdir menentangnya, memaksanya untuk terus berpidato di depan remaja labil yang berisik dan banyak tingkah. Ya, bukan sepenuhnya salah takdir, tapi Jungkook sendiri. Itu berkaitan dengan rasa sukanya pada Byun Baekhyun sejak sekolah menengah. Jungkook memang gila, lebih tepat dibilang bodoh, mengesampingkan cita-citanya demi bisa duduk di kelas yang sama dengan gebetannya.

"Jadi, Jungkookie, bisa kau ceritakan pengalamanmu di sekolah itu?" Hoseok berujar sembari menampilkan senyum khasnya, menepuk bahu Alpha termuda di antara mereka dengan cara yang bersahabat. Mungkin, Hoseok juga sadar bahwa pikiran Jungkook tidak sepenuhnya bersama mereka.

Jungkook tersenyum kecil sebagai bentuk keramahannya, "Tidak begitu mengesankan, mengajar remaja yang rata-rata seorang laki-laki Alpha bisa dibilang cukup merepotkan, meski tidak semuanya. Kebanyakan dari mereka memiliki semangat belajar yang rendah, lebih sering bermain atau tidur di kelas, membolos, serta membuat onar. Rasanya seperti sedang berhadapan dengan anak sekolah dasar. Tapi, itu mungkin karena aku yang membosankan," Jungkook terkekeh sembari mengamati ekspresi yang ditampilkan oleh teman-teman barunya. "Meskipun begitu, aku tahu bahwa mereka adalah anak-anak yang cerdas," imbuh Jungkook sembari tersenyum kecil.

Teman-teman barunya masih setia mendengarkan Jungkook dengan saksama, itu membuatnya berani untuk melanjutkan cerita, "Pernah suatu hari salah satu dari mereka meminta izin untuk pergi ke kamar mandi pada jam pelajaran-ku, dan tidak kembali lagi. Rupanya, anak itu malah pulang ke rumahnya," ujarnya, "Mungkin dia benar-benar muak mendengar ocehanku sampai memutuskan untuk pulang lebih awal," ia mengimbuhi dengan nada main-main.

Mata Hoseok terbuka lebar, alisnya terangkat dengan cara yang lucu, "Wah, itu parah sekali!" Hoseok menanggapi, sepenuhnya mengabaikan satu suapan yang mulanya akan masuk ke mulutnya.

"Beberapa dari siswa atau siswi di sini juga ada yang seperti itu," ujar seorang pria Alpha berkulit pucat yang mengaku bernama Min Yoongi; orang yang digandeng Hoseok pagi tadi. Alpha itu tidak menampilkan ekspresi yang berarti, seakan tidak peduli. Di sisi lain, Hoseok mendengarkan cerita tentang pengamalan Jungkook dengan raut cerah penuh rasa ingin tahu, itu tampak lucu.

Satu-satunya wanita Omega di sana membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, "Benar, itu menjadi salah satu alasan yang membuatku ingin cepat-cepat pensiun," Lee Jieun menghela nafas lelah sembari mengaduk-aduk jus jeruknya dengan sedotan.

"Menurutku tidak, anak-anak di sini sangat manis dan lucu," Hoseok mengeluarkan opininya dengan senyum cerah, seperti kepribadiannya.

Yoongi mencuri pandang lewat ekor matanya, lalu mendengus seakan-akan tidak setuju dengan kalimat Hoseok, "Bagian mana dari mereka yang membuatmu berpikir kalau itu lucu?" tanya Yoongi.

"Tentu saja semuanya, memang apa lagi?" Hoseok mengernyitkan dahinya.

Lalu, obrolan tentang pengalaman Jeongguk berubah menjadi perseteruan kecil antara Min Yoongi dan Jung Hoseok. Satu-satunya suara yang terdengar di meja itu adalah kegaduhan yang dibuat oleh mereka, dua pria tersebut beradu argumen tentang hal sepele yang sebenarnya tidak begitu penting. Wajah Hoseok yang ceria berubah masam, sementara Yoongi masih bisa mempertahankan muka datarnya. Mereka benar-benar tidak peduli imej atau apapun itu, kehadiran Jeongguk seolah bagaikan angin lalu. Sedangkan, Jieun hanya menggeram kesal, malu karena tingkah rekan kerjanya.

Forever Night || KOOKVWhere stories live. Discover now