5. Memories

246 25 1
                                    

[CHAPTER 5 - MEMORIES]

"Cause I'm only a crack in this castle of glass
Hardly anything there for you to see"
Castle Of Glass - [Linkin Park]

====================
==========

Hidup itu keras, ia seringkali mendengar kalimat tersebut dari orang dewasa yang ada di sekelilingnya. Taehyung jelas tahu, apa yang ia lalui selama ini adalah bukti nyata. Tumbuh bersama orang-orang buangan mengajarkan banyak hal seperti mengajarkannya untuk tidak banyak berharap akan suatu hal. Harapan, Taehyung bahkan tidak percaya pada kata ajaib itu lagi. Harapannya sudah lebur di dasar terdalam dirinya, hancur bersama kepercayaannya akan cinta. Bagi Taehyung, semua adalah kutukan. Kehadirannya adalah kutukan sehingga mereka memilih untuk melemparkannya ke tempat ini.

Bukan masalah besar, selama ia masih bisa bernapas di dunia yang fana ini semua akan baik-baik saja.

Taehyung ingat ketika umurnya baru menginjak sepuluh tahun, seorang pria paruh baya mendatangi panti dengan alibi memberi santunan. Pria itu tampak baik, begitu baiknya sampai-sampai pengurus panti menolak fakta bahwa pria tersebut telah melecehkan Taehyung di kamar mandi. Mereka semua percaya dengan dongeng yang terlalu memojokkan Taehyung, melimpahkan semua kesalahan pada bocah malang yang hanya ingin kasih sayang.

Taehyung hanya diam ketika disudutkan, menerima semua tuduhan itu dengan setengah hatinya yang patah. Seberapa kuat pun ia berjuang, uang akan selalu menang. Itu adalah fakta lain dari kehidupan.

Selama bertahun-tahun Taehyung diolok-olok oleh anak sebayanya, mereka menyebut Taehyung dengan berbagai julukan kotor yang sampai kini masih melekat padanya. Jika kau ingin seks nikmat dengan harga murah datanglah pada Kim Taehyung, dia bahkan mau mengangkang untuk sekotak makan siang. Ya, begitulah siswa di sekolah mengenalnya.

Nama itu lama-lama membuat Taehyung yakin bahwa dirinya memang kotor, ia bukan apa-apa selain tempat bagi para Alpha untuk mencari kesenangan. Ia hanya alat untuk mencari kepuasan. Ia mulai melakukan banyak pelanggaran semenjak dirinya duduk di bangku SMP, ketahuan merokok dan bahkan berciuman dengan kakak kelasnya. Kejadian itu juga yang membawanya pada Kim Mingyu, laki-laki Alpha yang dulunya culun dan dikenal sebagai anjing kesayangan guru.

Semua kenakalan itu membuat Taehyung terpaksa dikeluarkan dari panti demi menjaga nama baik tempat tersebut.

Namun, Taehyung tidak pernah menyesal karena tidak ada yang perlu disesali. Memang inilah yang diinginkan olehnya dari awal, masa bodoh dengan nama baiknya, masa bodoh dengan masa depannya. Ia pun sudah terlanjur rusak, tidak ada orang yang mau membeli barang rusak seperti dirinya.

"Hei Manis, mau bersenang-senang dengan kami?" itu adalah kalimat yang sering Taehyung dengar ketika tengah berjalan seorang diri. Apalagi jika melewati gang sempit di sudut kota, tempat yang biasanya digunakan sebagai tongkrongan anak-anak nakal.

Taehyung menurunkan headphone miliknya sebelum tersenyum manis pada mereka, "Boleh, tapi aku tidak yakin bahwa penis kalian sama besarnya dengan nyali kalian," ia mengedipkan matanya kepada tiga pria Alpha itu, berniat menggoda.

Pria Alpha yang tadinya tengah merokok tampak terpancing oleh kalimat Taehyung. Ia turun dari puncak kotak yang ia duduki untuk menghampiri satu-satunya Omega di antara mereka. Parasnya bengis menyeramkan, dihiasi dengan codet di beberapa sisi, "Aku bersumpah akan membuatmu menangis setelah ini," ia menodongkan ujung rokoknya ke wajah Taehyung.

Namun, sebelum tiga pria itu mengambil langkah lebih dekat, Taehyung segera memperlihatkan layar ponselnya sambil berkata, "Mendekat satu langkah lagi maka aku akan menelpon polisi. Ah, jangan lupa kalau di sini ada kamera pengawas," ia menunjuk salah satu sudut gang di belakang mereka.

Forever Night || KOOKVWhere stories live. Discover now