XXIII. Meet Someone

2.1K 412 29
                                    

Happy weekend and happy reading!!

Soundtrack: My Love - Instrumental : Gummy

Saat mendengar kabar bahwa Liana Hill telah sampai di Akademi, Catherine Earl dengan langkah tergesa-gesa menghampiri gedung kesehatan intensif milik Origin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat mendengar kabar bahwa Liana Hill telah sampai di Akademi, Catherine Earl dengan langkah tergesa-gesa menghampiri gedung kesehatan intensif milik Origin. Gedung khusus itu digunakan untuk merawat para Divergent yang mengalami cidera parah—berada di ambang kematian dan kehabisan energi total.

Selain Catherine Earl yang menjabat sebagai Kepala Unit Kesehatan, ada Divergent spesialis healing yang turut bekerja di sana. Terkadang, beberapa murid Origin juga magang di salah satu gedung penting Akademi itu. Biasanya, Catherine akan menerima remaja-remaja tersebut sesuai dengan tingkat kestabilan emosi dan seberapa besar kemampuan penyembuhnya.

Kedua netranya menyipit kala melihat sosok Noah, Jemian dan Grace di depan ruang rawat. Dua dari remaja itu bergerak kesana-kemari dengan resah, kerutan di wajah masing-masing pun tak kunjung memudar.

"Catherine.." Grace yang melihat kehadiran Catherine pun menegakkan tubuhnya, begitu pula dengan anggota yang lain.

Dari luar ruangan yang dilapisi dengan kaca tebal itu, mereka dapat melihat dengan jelas tubuh Liana yang terbaring dengan kaku. Sejumlah petugas ada di dalam sana untuk memberikan penanganan, baik infus dan beberapa selang pun terpasang dan terhubung dengan layar monitor. Bagi orang awam, alat-alat kesehatan itu tampak sedang memebelenggu Liana.

"Kenapa kalian hanya bertiga? Dimana Orion dan Harvey??"

"Mereka masih di Kingdome bersama Arthur dan Scarlett untuk mengurus kasus di Pengadilan Tinggi, Cath." Ujar Grace menjelaskan.

"Baiklah. Lalu apa ini? Apa yang sebenarnya gadis itu lakukan?? Sudah berapa lama ia tak sadarkan diri???" Catherine bertanya dengan panik. Ia cukup heran mengapa tubuh Liana terlihat sangat kaku, bahkan guratan nadi merah yang seharusnya ada itu pun telah hilang.

"Dia hanya mengamuk sekali, Cath. Kira-kira sudah sembilan jam sejak sampai di sini," jawaban Jemian sontak membuat pupil mata Catherine melebar.

"Sembilan jam!? Dia tenang seperti itu selama sembilan jam!?"

Grace dan Jemian pun mengangguk sekenanya.

Cukup lama Catherine berfikir, sampai akhirnya pandangannya teralihkan pada sosok Noah yang sedang berdiri tegap di dekatnya. 

"Apa yang kau lakukan, Noah Xavier?"

Noah hanya diam. Netra pria itu terus terfokus pada Liana Hill tanpa sekalipun melirik ke arah lain. Air wajahnya mengeras, ekspresinya pun sukar ditebak. Namun dari perlakuannya sejak tadi, tampak terlihat sangat jelas bahwa jiwa pria itu sedang berada di luar akal sehatnya.

The Origin CoreWhere stories live. Discover now