XLVI. The Memories

2K 398 39
                                    

Enam ekor kuda berpacu menembus keheningan malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Enam ekor kuda berpacu menembus keheningan malam. Suasana didominasi oleh perasaan tegang, bingung sekaligus khawatir. Kelima Core lainnya hanya bisa menerka-nerka di dalam otak mereka yang penuh dengan pertanyaan, sebenarnya apa hubungan Grace Carlton dengan para Centaur?

Centaur adalah makhluk yang berwujud setengah manusia setengah kuda. Bagian belakangnya adalah kuda yang menyatu dengan tubuh manusia utuh. Mereka selama ini diketahui menghuni wilayah terdalam Moorverie yang cukup jauh dengan Akademi Origin, dan jumlah populasi terakhir yang terdata pada buku sejarah Moorverie hanya sangat sedikit, yaitu sekitar dua puluh ekor.

Para Centaur jarang menampakkan diri. Mereka lebih nyaman beraktifitas di wilayah sendiri daripada bersosialisasi dengan makhluk-makhluk lainnya yang menghuni Moorverie. Maka dari itu, tak sedikit murid Akademi yang menganggap para Centaur telah punah dari habibat hutan karena tak kunjung melihat wujudnya dengan mata kepala sendiri.

Desa mereka terletak di atas sebuah tebing tak bernama yang tingginya hampir menyamai Marviena, membuat medan jalan yang harus dilalui untuk menuju ke sana cukup menantang. Selain pengendara kuda yang handal dan pejalan kaki dengan stamina ekstra, tidak ada kendaraan yang bisa melewatinya.

Kuda milik Liana nyaris tergelincir karena kehilangan keseimbangan saat berlari menanjak. Syukurnya, gadis itu refleks menggunakan kekuatannya untuk membantu hewan tunggangannya ini agar tak benar-benar jatuh.

Sementara Grace Carlton masih memimpin di depan sana, ia terlihat tak mengalami kesulitan yang berarti selama mengendarai kudanya. Seakan-akan gadis itu sangat familiar dengan tempat ini.

"Kenapa Grace sangat cepat? Aku hampir kesulitan menyamakan lajunya," keluh Orion yang berada tepat di belakang Grace bersama Harvey.

"Fokus dengan jalanmu, Orion. Medannya berbahaya, kita tidak boleh lengah," jalanan yang rusak dan terus menanjak, ditambah lagi minimnya cahaya membuat mereka agak kewalahan. Syukurnya tubuh dua peri yang kini berada di samping kanan dan kiri Grace itu memancarkan cahaya yang cukup sebagai penerangan. Mereka berkelap-kelip di tengah gelapnya malam.

Setelah setengah jam mengendarai kuda, sampailah mereka di gerbang utama Desa Centaur. Gerbang itu terbuat dari deretan kayu yang menjulang tinggi dan ada banyak obor yang menyala di setiap sisinya. Dari luar wilayah ini terlihat cukup sepi dan hening seakan tak berpenghuni.

Tak lama kemudian, salah satu Centaur pria berpakaian serba besi keluar dan menghampiri mereka. Ia terlihat terkejut ketika melihat sosok Grace Carlton yang bergegas turun dari kuda.

"Grace?"

Kedua netranya menatap Grace tak percaya, begitu pula sebaliknya.

"Gaston, sudah lama tidak berjumpa.."

Kelima Core ikut turun dari kuda masing-masing. Sama seperti saat Grace bertemu dengan para peri, mereka memilih untuk diam.

"Oh, ini adalah sebuah keajaiban. Kau benar-benar datang," ujar Centaur bernama Gaston itu. Rambutnya panjang hingga dada, posturnya tegap, tinggi serta netranya berwarna abu-abu. Ada sebuah tombak besi yang ia pegang di tangan kirinya.

The Origin CoreWhere stories live. Discover now