7. Little Gift
Hari ini seperti biasanya Hinata berada di sekolah. Dia duduk di kursinya bersama Sakura, Ino, Karin dan Naruto. Sejujurnya Naruto akhir-akhir ini suka bergabung bersama mereka.
"Minggu depan ada turnamen basket, sekolah sebelah akan datang kesini."
Ino si ratu gosip dan tahu segalanya membuka suara, berseru antusias pada teman-temannya.
"Benarkah? Kalau begitu kita akan bertemu Gaara!" seru Sakura antusias dengan binar cerah di matanya.
"Siapa Gaara?" tanya Hinata tiba-tiba, membuat perhatian keempat orang itu langsung teralihkan kepadanya.
"Gaara adalah kapten basket sekolah sebelah. Dia sangat tampan dan populer Hinata, kau akan terpesona saat melihatnya," jelas Karin membuat alis Hinata terangkat.
"Gaara adalah calon pacarku," ucap Sakura malu-malu, pipi gadis itu merona.
"Hahaha, Gaara tidak akan mau denganmu." Naruto mengejek membuat raut Sakura berubah, gadis itu melempar pena miliknya ke arah Naruto namun tidak kena karena Naruto menghindar dengan cepat.
"Kau itu selalu berisik, Gaara mana mau denganmu," ejek Naruto lagi, Karin langsung memukul lengan lelaki itu memintanya berhenti.
"Diam!"
Naruto hanya bisa mengusap bahunya yang menjadi kroban keganasan Karin.
"Aku ini hanya berucap jujur. Tipe ideal Gaara itu wanita yang tenang, dan Sakura adalah kembalikannya," gerutuk lelaki itu dan Hinata hanya bisa tersenyum melihat pertengkaran kecil teman-temannya.
"Lihat saja nanti, Gaara pasti akan tergila-gila padaku." Sakura lalu menjulurkan lidahnya mengejek Naruto.
Seperti biasa, diwaktu istirahat kedua Hinata pergi ke perpustakaan untuk membaca buku sendirian. Dia berdiri diantara rak-rak buku sembari membuka-buka beberapa dari buku disana. Melihat buku mana yang akan menarik perhatiannya.
Perpustakaan di sekolah ini tak terlalu ramai, tapi ada saja yang datang walau mungkin hanya beberapa orang.
"Hinata?"
Suara itu terdengar, membuat Hinata yang tengah memusatkan perhatiannya pada buku itu menoleh. Mengernyit melihat keberadaan lelaki yang ia kenali.
"Kiba?"
Ya, dia Kiba―siswa yang menjadi teman pertama Hinata dan menunjukkan Hinata letak ruang kepala sekolah saat hari pertamanya bersekolah.
"Kau sedang apa?" tanya lelaki itu sedikit tersenyum menatap Hinata.
"Yah, hanya melihat-lihat."
Lelaki itu mengangguk paham. Tak bisa dipungkiri Hinata sedikit bersyukur mengenal Kiba, dia adalah teman yang baik dan perhatian. Walau mereka tidak sekelas Kiba selalu tersenyum setiap berpas-pasan dengan Hinata.
YOU ARE READING
[M] Bad Obsession ✔
Romance[ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Ada sepasang iris hitam kelam yang selalu mengintai gadis itu tanpa dia sadari. Semua keanehan yang Hinata rasakan kian menjadi saat satu persatu teman-temannya menjauhi Hinata, mereka menghindari Hinata seolah Hinata adalah pe...