[35] Confinement

5.1K 857 33
                                    

35

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. Confinement

Peluh membasahi pangkal dahi Hinata kala mereka membawanya masuk ke dalam mobil entah untuk dibawa kemana. Sudah seharian dan Sasuke belum datang untuk menyelamatkannya jadi Hinata berhasil membuat Antonin percaya bahwa Sasuke tidak lagi terobsesi pada Hinata.

Dia tidak tahu mereka akan membawanya kemana, yang terpasti setidaknya dia bisa melindungi janin yang ia kandung saat ini. Jika Hinata masih bertahan bersama Antonin mungkin dia akan mendapatkan penyiksaan.

Satu jam perjalanan mereka dan mereka berhenti disebuah dermaga. Hinata dipaksa turun dari dalam mobil, dia digiring untuk bergabung dengan kelompok wanita yang berbaris rapi dengan kondisi yang tak berbeda jauh dengan Hinata.

Tangan mereka terikat, Hinata mungkin masih terlihat lebih baik karena demi Tuhan, penampilan para wanita itu terlihat begitu mennyedihkan. Kotor, lusuh dan ada beberapa luka di bagian tubuh mereka. 

Mereka semua menunduk. Terlihat pasrah dan lemah karena mereka tahu mereka tidak bisa melawan. Hinata berdiri di barisan paling belakang, menatap punggung-punggung para wanita itu dalam diam.

"Cepat jalan!"

Suara seseorang dari dalam kapal berteriak, memaksa para wanita yang menjadi tahanan mereka itu melangkah masuk dengan terseok-seok. Hinata mengikut dari belakang, penjaga di belakangnya ikut mendorong punggung Hinata mengisyaratkan Hinata untuk berjalan dengan cepat.

Mereka melangkah masuk ke dalam kapal dan digiring untuk menuruni tangga. Di lorong bawah tangga itu yang Hinata dapat adalah sel-sel penjara yang masih kosong. Mereka semua terlihat kotor dan tak terawat. Bau busuk yang menyengat membuat Hinata mengerutkan hidungnya mual. 

"Masuk ke dalam!"

Para tahanan didorong paksa untuk masuk ke dalam sel penjara berukuran sedang itu begitupun dengan Hinata. Dia melihat para wanita yang sudah menahan tangis mereka. Tak tahu apa yang harus dilakukan, Hinata bergeser untuk duduk di bagian belakang dan pojok sel itu―menyenderkan punggungnya di dinding. 

Sel itu hanya berukuran sedang, dan diisi oleh lebih dari lime belas tahanan wanita. Udara pengap terasa seperti mencakar tenggorokan setiap insani yang berusaha untuk menarik napas. 

Kepala Hinata bergerak pelan bersandar pada dinding tua di belakangnya. Matanya beralih memperhatikan manusia-manusia yang tak lagi berdaya. Mereka sudah duduk meringkuk di dalam sel dan tengah menangisi diri sendiri.

Hinata tidak tahu apa yang terjadi pada mereka sebelumnya, hampir semua dari para tahanan memiliki luka mengerikan entah itu di kaki, tangan atau wajah mereka. Rambut kusut tak terurus membingkai wajah-wajah tanpa sinar para tahanan. Pakaian mereka robek di beberapa bagian dan warna aslinya pun sudah memudar mengingat betapa lusuhnya pakaian-pakaian yang mereka kenakan. 

Hinata menyadari bahwa disini hanya dirinyalah yang terlihat sedikit lebih bersih. Setidaknya tak ada luka di wajah atau bagian tubuhnya yang lain. 

[M] Bad Obsession ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang