9

1.9K 515 58
                                    

Vote ya dear biar tambah semangat 🥰

Tidak pernah terlintas dipikiran Erlangga untuk  mengenalkan Kina pada Alia. Berbeda dengan Kina, walaupun jam terbangnya dalam sebuah hubungan masih di angka nol sebagai wanita ia tahu tidak akan baik. Peka akan perasaan Alia meski dirinya hanya pembantu di apartemen laki-laki itu. 

Ketika pertama kali Erlangga mengatakan akan membeli apartemen baru disitu lah Kina paham jika dirinya dan calon istri tuannya tidak boleh saling kenal ditambah sulungnya Elora tidak pernah membawa Alia ke apartemen yang ditempatinya. Kina tidak merasa bersalah, karena dari lubuk hatinya ia tidak memiliki perasaan apapun untuk si tuannya.

Tapi, siang ini ketika baru saja selesai menikmati kepiting mereka mendengarkan bel di pintu apartemen. Kina diam, saat mengetahui siapa yang datang begitu juga Erlangga.

"Mas merasa melakukan kesalahan?"

Erlangga menggeleng. 

"Biarkan dia masuk." 

Apa yang akan dikatakan Erlangga nanti? Sedikitnya ia tahu sikap calon tunangannya, apakah ia akan membahas detail keberadaan Kina pada wanita itu?

Dengan tenang Kina memindahkan piring kotor dari meja, tepat ketika Erlangga membuka pintu.

Di depan dua orang kekasih saling menatap dalam diam. Gejolak emosi Alia jelas terbaca. Alih-alih menyapa wanita itu langsung masuk dan tersenyum masam melihat seorang gadis.

"Selamat datang Bu."

Bu?

Kina mengulurkan tangannya. "Saya Kina, pembantu bapak Erlangga." sayangnya, tangannya tidak disambut. 

Mata Alia tertarik pada jejak noda di meja. Susunan piring kotor dan cangkang Kepiting, baru saja Erlangga makan siang di sini?

"Silahkan duduk, saya buatkan minum." senyum Kina masih ramah, belum membalikkan badan gadis itu mendengar suara Alia.

"Apa yang kamu lakukan di sini Mas?"

"Aku makan."

Alia menatap tajam calon tunangannya. "Kamu makan dengan wanita lain?"

Kina mendekat, yang ia takutkan terjadi. "Saya pembantunya, Bu. Bukan wanita lain."

"Apakah aku membohongimu?" Erlangga bicara dengan tenang. "Beberapa saat lalu bukannya aku mengatakan akan makan siang?"

"Kamu tidak bilang di apartemen, bersama wanita lain juga, syukur GPS-mu aktif."

Jadi Alia tidak mempercayainya? 

"Dia siapa?"

"Kamu sudah mendengarnya."

"Mas!"

Kina merasa bersalah, tapi akan lebih baik jika diam saja. Gadis itu akan bersuara jika ada yang ditanyakan padanya.

"Jelaskan, aku kekasihmu! Bisakah aku percaya saat melihat Mas makan bersama wanita lain?!" wajah Alia memerah karena amarah. "Pembantu begitu?"

"Kamu mencurigaiku?"

"Aku datang bukan karena undangan Mas, aku menggerebek kalian!"

Kina terkejut, menggerebek? Makan siang dengan tuannya bisa dikatakan selingkuh?

"Aku ke sini untuk makan dan Kina sudah lama di sini. Dia bekerja di sini."

"Aku saja tidak tahu Mas punya apartemen lain!"

Erlangga tidak marah, laki-laki itu hanya kesal karena Alia bicara dengan nada membentak. 

"Kamu sudah tahu sekarang, apakah masih ada masalah?"

Wanita di ApartemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang