II. Pertemuan indah

315 38 4
                                    




Asa seorang anak manis yang tengah menjalankan amanah ibu untuk mengantarkan pesanan ke rumah saudara ibunya.

Terlihat asa keluar dari rumah saudara ibunya setelah berpamitan.

"Asa pulang dulu ya budhe..." Pamit asa.

"Ohiya, Hati-hati ya nak asa, titip salam sama ibumu, terimakasih kue nya enak sekali, besok kalau ada acara lagi budhe mau mesen lagi yaa" tutur budhe ramah.

"Nggih budhe, nanti asa sampaikan, alhamdulillah kalau budhe suka, asa pulang dulu budhe "

Asa mengayuh sepeda pink nya, yah.. Walaupun asa tidak suka pink tapi asa bersyukur sudah dibelikan sepeda, tapi asa tidak ikut ketika memilih sepeda dan ketika membelinya.

Angin sore menghangatkan suasana hatinya, senyum terlihat jelas diwajah asa. Manis, begitu kata orang-orang yang sering melihatnya.

Ohiya, kata ibu uang pesanan budhe boleh diambil asa setengah karena asa sudah membantu ibu. Asa memutuskan untuk mampir ke minimarket untuk beli susu pisang kesukaannya.

Asa membuka pintu minimarket dan disambut oleh perempuan yang bekerja disana, "selamat datang, selamat berbelanja"

Asa hanya tersenyum menanggapi.

Langkah kecil asa menuju pada rak pojok tempat khusus minuman.

"Lho... Kok tidak ada siih?" Gumam asa sedih ketika melihat stok susu pisang sudah ludes.

Lelaki disamping asa mendengar apa yang asa katakan.

Ya, lelaki itu yang mengambil semua stok susu pisang di rak.

"ck, pundung... Stroberi aja deh, gapapa" Asa mendumel sendiri dan segera membayar belanjaannya.

Lelaki yang tadi hanya melihat asa gemas.

Setelah bayar susu stroberi nya, asa duduk di kursi depan minimarket. Senyumnya sirna, cemberut mendominasi wajahnya. Huh, asa terlihat masam sekali sekarang.

Asa memandangi sebentar kotak susu nya, lalu menusuk kotaknya dengan sedotan, asa meminum susunya sedikit, "ahh, enakan pisaaaaaang" Rengek asa.

"Astaga, ini susu pisang"

Sekotak susu pisang diberikan untuk asa dari lelaki yang terlihat lebih tua darinya. Lelaki itu meletakkan sekotak susu pisang dimeja samping asa.

Asa mendongak menatap lelaki itu, ia tak mengatakan apapun, tatapannya menuntut penjelasan.

"Katanya enakan susu pisang, itu buat lo" Terangnya.

Asa menunjuk dirinya sendiri, "asa?"

"Iya lo, nama lo asa?" Lelaki itu duduk disamping asa.

Asa menerima susu pisangnya, "mmm iya... Makasih" Pelan asa.

"Sama-sama, nama gue ken" Ken mengulurkan tangannya kepada asa.

Asa menjabat tangan yang lebih besar darinya, "salam kenal ken".

"Yoi, tinggal disini?" Tanya ken basa-basi.

"Iya , di kompleks sejahtera" Jawab asa menunduk.

Asa tau dirinya tidak sopan sekarang, seharusnya ia menatap lawan bicaranya, hanya saja ken membuatnya gugup setengah mati. Asa jarang berbicara dengan orang baru, biasanya asa akan menghindar.

"Sebelahan dong sa komplek kita, kapan-kapan main bareng yuk ditaman" Ucap ken antusias ketika tau dirinya dan asa lumayan dekat rumahnya.

Asa hanya mengangguk pelan menanggapi ken.

Bulan Dan GemintangKde žijí příběhy. Začni objevovat