IX. Persaingan?

124 22 0
                                    



Apa ini, sejak asa keluar dari rumah, ia sudah di suguhi hawa panas diantara ken dan azka. Bagaimana azka tau rumah asa? Kemarin azka yang mengantar pujaan hatinya pulang ke rumah.

"Gue yang berangkat bareng asa" Tegas ken.

"Jangan macem-macem, asa bareng gue!" Azka menatap tajam manik ken, tak terima dengan perkataan ken barusan.

"Bocil bisa apa?" Yang di tatap tak merasa terintimidasi oleh azka.

"Ngeremehin lu?" Azka mendengus.

"Haha gausah sok sangar deh, lo cocoknya jadi uke" Kekeh ken dalam hati sudah menertawakan sikap azka yang baginya tidak sebanding dengannya.

Tangan azka sudah siap ingin menonjok wajah ken, namun di tahan asa. Azka dan ken pun mendapat omelan dari asa.

"Biar adil, berangkat sendiri-sendiri aja, ken sendiri, kaka sendiri, asa sendiri juga" Kata asa.

"Asa naik apa tapi?" Tanya Azka khawatir.

"Naik tayo" Jawab asa diselingi canda.

"Ahaha gemes" Ken mengacak pelan rambut asa yang rapih.

"Paan sih lo pegang-pegang asa?! Udah rapih gini di berantakin" Azka menepis tangan ken dari kepala asa.

"Emang kenapa? Asa ga marah juga, lo yang sewot" Ken menatap sinis ke Azka.

"Ck, yaudah azka nitip motor dirumah asa ya? Kita naik bis bareng aja berdua" Putus azka yang diizinkan asa meletakkan motornya di halaman.

Azka menarik tangan asa lalu membawa asa ke halte, tak lupa ia menatap ken penuh kemenangan sebelum meninggalkan ken yang hanya memandang mereka berdua.

Asa menoleh kebelakang melihat ken, ken diam saja menatap asa. Lalu atensi asa di ambil alih oleh Azka yang mengajaknya bicara.

Sesampainya di halte, asa dan azka menunggu sejenak bis yang akan mengantar mereka. Hingga bus nya tiba, azka mempersilahkan asa terlebih dahulu.

Asa duduk di pojok dekat jendela, pasti banyak juga yang suka duduk di dekat jendela bus. Entah karena ingin lebih leluasa melihat pemandangan di jalan atau 'makan' angin kalau kata asa.

"Minggir"

Asa mendongak melihat siapa yang berbicara.

"Ngapain lo disini?" Tanya azka tidak suka dengan keberadaan ken, menganggu saja pikir azka.

"Ken juga naik bis? Ayo duduk sini" Asa menunjuk kursi di samping azka.

Ken menggeleng, "lo, minggir" Tekan ken kepada azka.

"Ngapain gue minggir? Gue duluan duduk disini, mending lo duduk tuh sama cewe-cewe disitu" Tunjuk azka di bangku belakang.

"Ga minat,disini masih bisa duduk" Kata ken tak mau mengalah.

"Yaudah duduk anjir, gitu aja susah"

"Gue mau di samping asa, lo minggir"

"Udah azka duduk disini aja" Asa berdiri dan menyuruh azka untuk duduk di kursi dekat jendela.

"Ngapain?" Tanya azka

"Udah duduk aja disitu"

Karena azka tidak mau membuat pujaan hatinya marah, akhirnya lelaki berambut coklat terang itu mengalah dan duduk di tempat asa tadi. Lalu asa duduk di tengah.

Menarik kasar lengan ken karena jengkel dengan perdebatan dua manusia ini, asa meminta ken duduk di pinggir.

Ya, jadi posisinya azka, asa, ken.

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Mar 29, 2022 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

Bulan Dan GemintangNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ