Sial Banget

1.1K 116 26
                                    

Suasana kantin menjadi lebih gaduh, pasalnya bukan karena kaum hawa teriak-teriak memanggil nama idolanya. Melainkan omongan dari mulut ke mulut membicarakan soal Floryn.

Ya, gadis manis dan polos itu menjadi bahan pembicaraan setiap siswi karena baru pertama kalinya seseorang seperti Aamon berbicara face to face pada seorang gadis.

"Aku penasaran, apakah kedua matamu itu masih berfungsi atau hanya sebagai pajangan saja." Sarkas Aamon.

Mendengar itu tentu membuat Lesley tak senang karena sama saja seperti menghina teman terbaiknya. "Maaf kak, ucapanmu itu terlalu kasar. Temanku 'kan tak sengaja dan sudah minta maaf."

"Apakah wajahku terlihat peduli? Lagi pula aku tidak berbicara denganmu." Balas Aamon dingin, Aamon mendekati Floryn yang tengah berdiri kaku lalu mengangkat dagu sang gadis untuk bertatapan dengannya. "Kau masih ingat perintah ku tadi pagi?"

Karena aksi Aamon tentu membuat histeris satu gedung. Ada yang iri, ada yang tak terima, ada yang meleleh, ada yang--- tunggu, kok meleleh?

"Buset dah ramenya ampe ngalahin kebon binatang! Mending kita cabut aja yuk!" Seru Zilong tak tahan dengan keributan ini semua. Alucard beserta anak cowok lainnya mengangguk setuju terkecuali dengan Gussion, dia memilih untuk menetap disana.

Sementara itu Floryn masih berhadapan dengan Aamon yang sembari tadi masih dalam posisi yang sama. Saking takutnya Floryn terlalu grogi untuk berbicara.

"A-a-a-aku masih ingat..."

Aamon langsung melepasnya, "anak pintar. Sekarang, ayo gerakan kakimu sekarang juga." Perintah Aamon lalu berjalan duluan.

Mau tak mau Floryn menurut dan tentu saja di cegah oleh Lesley. "Jangan Floryn! Nanti kalau dia macam-macam denganmu bagaimana?!"

"Tidak apa Lesley, aku bisa menjaga diriku kok." Ucap Floryn yakin, "lagi pula ini salahku dan aku harus memperbaikinya. Bilang kepada yang lain nanti aku gantikan minuman mereka, sampai nanti!" Floryn segera berlari dan menghiraukan panggilan Lesley.

Lesley yang ingin mengejarnya namun di tahan oleh Gusion sehingga membuat si gadis merasa kesal. "Lepasin Gus aku harus ngejar Floryn!"

"Jangan, biar aku saja yang membawanya kembali." Balas Gussion, "pokoknya aku gak mau kau dekat-dekat dengan cowok tadi." Lanjutnya tentu akan terdengar ambigu bagi telinga cewek, ya untungnya Lesley gak langsung menyimpulkan ampe kesana.

"Hah? Kenapa?"

"Pokoknya jangan. Udah lebih baik kau balik ke kelas saja." Balas Gussion lalu segera pergi meninggalkan Lesley yang dalam keadaan bingung.

Akhirnya Lesley menyerah dan hanya bisa mempercayakan Gussion, kerumunan kaum hawa pun juga sudah bubar sehabis kena omelan dari bu Hilda karena meresahkan para siswa yang ingin makan.

"Lho, Lesley? Kok sendiri mana Floryn?" Tanya Miya.

"Emm, Floryn ada sedikit urusan dengan OSIS." Jawab Lesley lalu duduk.

Guinevere mengangkat sebelah alisnya, "ngapain? Apa karena rame-rame tadi disebabkan ama Floryn sampe dipanggil OSIS?" Tanya Guinevere penuh kebingungan.

"Ceritanya panjang akan aku jelaskan nanti di kelas."

...

Floryn POV

Hari ini cuaca benar-benar tidak bersahabat, hujan semakin lama semakin lebat, angin mulai lebih ricuh dari sebelumnya membuat jendela sekolah bergetar. Walaupun jendelanya tertutup tetap saja hawa dingin ini mulai menusuk diriku yang memang tak tahan dengan dingin.

I'm Not Your Babu! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang