🌙 Halte Bus

530 57 5
                                    

Side Story

Lesley

===========

Namaku Lesley Vance, aku adalah anak tertua dari keluarga Vance sekaligus kakak dari adikku satu-satunya yaitu, Harley. Lebih tepatnya dia bukanlah adik kandungku dan aku bukan murni dari keluarga Vance.

Yup, aku adalah anak adopsi untuk bahasa halusnya.

Orang-orang mengenal keluarga Vance sebagai juragan persenjata api. Apakah itu legal? Tentu saja, karena kami sudah mendapat izin dari pemerintah dan kepolisian untuk memproduksi berbagai senapan yang tentunya juga akan berguna untuk para pengabdi negara itu sendiri. Tapi jika orang biasa yang membeli, orang itu harus mengurus beberapa surat yang pastinya lebih merepotkan.

Singkatnya, Vance berada di pertengahan diantara dua keluarga yang terkaya di Land of Dawn. Baroque dan Paxley.

Oke, cukup dengan diriku.

Setelah mengantar Harley ke sekolah aku buru-buru pergi ke halte bus dalam keadaan sedikit basah kuyup karena hari sedang hujan. Memang paling merepotkan musim hujan di semester baru, aku tidak terlalu benci hujan namun ada kalanya aku memaki disaat aku sedang melakukan aktivitas di luar ruangan.

Ayolah! Aku bahkan belum menembak satupun!

"Hah... Harusnya tadi aku pakai jaket, tapi karena terburu-buru jadi lupa." keluhku sambil mengelap area yang basah karena terkena hujan.

"Sudah kubilang aku tidak akan kembali ke rumah!"

Hm? Suara yang sangat akrab di telinga. Saat aku mencoba menoleh untuk melihat, suara besar itu berasal dari seorang pria tidak lain adalah teman sekelasku, Gusion.

Sepertinya dia sedang menelpon namun lawan bicara dari entah berada dimana telah merusak mood-nya.

"Mau Ayah, Ibu, atau orang itu! Aku tidak akan mau pulang!" akhir kata dari Gusion lalu menekan kasar layar ponselnya.

Apakah aku harus menyapanya? Tapi suasana hatinya sedang buruk, tapi tidak enak juga hanya berdiam diri apa lagi disini hanya ada aku dan dia.

Lebih baik sapa saja deh dan pura-pura tak mendengar apa yang terjadi barusan.

"Oh, Hai Gusion. Tumben aku baru melihatmu disini." kataku dengan topik biasa.

Gusion menoleh dan menyunggingkan senyuman kecil. "Hai, Lesley. Sebenarnya aku biasa mengendarain motor namun cuaca sedang tidak bersahabat."

"Oooh begitu.." balasku sambil mengangguk paham.

"Kamu sering naik bus ke sekolah?"

"Yap, pulang pun juga aku naik bus."

"Hemm begitu."

Lalu hening seketika, hanya terdengar suara rintik hujan disertai dengan kendaraan yang melaju sampai menciprati genangan air.

Serius deh ini canggung banget! Apa lagi Gusion terlihat habis marah-marah saat menelpon, aku juga tidak begitu pandai mencari topik berbicara, makanya aku lebih suka diam menunggu teman-temanku berbicara duluan baru aku ikut menimbrung.

Waktu tahun pertama aku juga tidak begitu dekat dengan Gusion, tapi disaat akhir-akhir semester---entah mungkin aku terlalu pede tapi dia mencoba untuk dekat denganku?

"Lesley! Busnya sudah datang!" seru Gusion dari samping.

"Ah, oh, iya!"

Yaa.. Setidaknya kami bisa mengobrol kapanpun dan dimana pun.

I'm Not Your Babu! Where stories live. Discover now