teror 2.

1.5K 334 21
                                    

.

.

.

Setelah kejadian kemarin lisa sama sekali tidak memegang ponselnya.

Ia segera memakai pakaian dan pergi dari apartemen nya menuju rumah sangat kakak.

"Kak itu sangat menyeramkan. Dia bisa mengetahui ku berendam dan melihat ku melepaskan pakaian" curhat lisa kepada kakaknya jisoo

"Apa mungkin dia meletakkan kamera di apartemen mu?" lisa langsung menoleh cepat dan mengangguk pasti

"Benar juga! Ajak suami kakak untuk melihat apartemen ku"

"Iya, lebih baik kita kesana, nanti suami kakak bakal dateng"

Mereka berdua pun bersiap dan berangkat menuju apartemen lisa.

"Apa dia pria mesum? Masa dia bisa melihatmu melepaskan pakaian. Eww menjijikkan"

"Sepertinya..."

"Jika dia tampan kau maafkan saja"

'Plak'

Lisa memukul bahu jisoo keras, enak saja lisa memaafkan orang mesum!

"Jangan mengarang kak, pria mesum itu menjijikan. Eww"

"Lagi pula kata sandi apartemen ku hanya kak jisoo dan suami kak jisoo kan?"

"Ahaha iya juga sih, tapi jika dia jodohmu bagaimana?"

"KAKAK!!!!" teriakan lisa terdengar di seluruh penjuru apartemen nya.

'Ting'

Keduanya menoleh ke arah ponsel lisa yang tergeletak di lantai kamar

Jisoo segera mengambil ponsel lisa dan membaca pesan. Eh wow! 297 pesan!

+08626xxxxxxx
Aku melihatmu lagi xixi >_<

Apa kau takut padaku? Aku tidak berbahaya lisa-yaa aku ingin dekat denganmu.

Aku melihatmu pergi kemarin, sungguh hatiku sangat sakit 😷 aku mohon jangan tinggalkan aku. Saat kau tidak ada entah kenapa aku kesepian...

Sudah lama aku melihat mu tau, dan aku baru berani mengirim pesan...

jisoo menatap horor ponsel lisa, berarti dia melihat lisa sudah lama?! Dan dia selalu mengikuti lisa?

Astaga jisoo ingin menangis rasanya. Berarti adiknya sudah tidak suci lagi? Iyakan?

"Tuh kan kak! Dia menyeramkan! Huhu apa aku pindah apartemen saja?"

"Pindah? Bukankah kau sudah membayar sewa selama 2 tahun. Uangnya pun tidak bisa di kembalikan"

"Huweeeee kakak bagaimana ini?"

"Hei ada apa ini ribut-ribut?"

"Sayang" jisoo menghampiri suaminya dan mengambil jas kantor suaminya dan tas.

"Duduk dulu, dan kita ceritakan perlahan"

.

.

.

"APA?! DASAR PRIA MENJIJIKKAN. AKU AKAN MENELFON TEMANKU"

"Dia ahli berbagai kamera penyadap"

Lisa sangat gusar, beberapa kali ia melirik ponselnya yang masih berdenting. Ia sangat takut.

Hey ayolah, lisa hanya pegawai biasa, wajah pas pasan dan uang yang sedikit.

Kalo cantik seperti kak jisoo lisa masih wajar.

Lah ia saja hanya 10% kecantikannya dengan kak jisoo yang 100%

"Sebentar lagi ia datang"

Cukup lama mereka bertiga menunggu sampai jisoo harus masak untuk makan malam. Untung masih ada persediaan makanan di apartemen lisa.

"Halo"

"Oh, broo sudah datang, ini adikku dia ketakutan karena ada orang yang menerornya hingga ia mengetahui adikku melepas pakaian" sengaja ia kecilkan bagian akhir.

"Ohhh, akan aku periksa" jisoo mengikuti suaminya pergi tinggal lah lisa yang termenung

"Dia orang asing, kenapa dia bisa masuk kedalam apartemen ku?"

"Bukankah kak jisoo sudah menutupnya?"

"Kenapa manusia sangat mengerikan?!"

"Aku takut, mata elangnya yang melihat ku sangat tajam." kaki lisa bergetar.






































Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Lalisa Manoban Season [2]Onde histórias criam vida. Descubra agora