sang pelukis.

820 179 2
                                    

.

.

.

Keputusan terbodoh lisa adalah saat dirinya menginjakan kaki di rumah kosong ujung komplek nya. Kata rose sahabatnya rumah ini ada cogannya.

Jadi sebagai anak pecinta cogan lisa kesini. Tapi baru aja ngetuk pintu coklat di rumah ini perasaan lisa makin ga enak.

Rumahnya keliatan kuno tapi bersih, tanpa ragu lisa ngebuka pintu dan memberi salam.

Kata rose yang tinggal disini cuma 1 orang aja sih, si cogan.

"Permisi~" Lisa berjalan pelan masuk

'BRAK!' pintu itu tertutup sendiri membuat lisa kaget bukan main. Lalu lisa melihat sekeliling rumah tersebut.

Yaaa sesuai kata lisa, ini kuno.

"Emm kok aku ngerasa ga enak ya?" Gumam lisa

Dia garuk tangannya karena gugup.

'Wussshh' angin besar masuk kedalam melalui jendela, lisa menutup matanya karena ada debu-debu yang lewat

'Srak brugh' lisa membuka matanya dan menatap lukisan besar di ruangan tersebut.

"Hah?" Tiba-tiba tubuh lisa merinding bukan main.

Kenapa ada lukisan wajahnya?!

SEBESAR ITU?!

Ughh kepala lisa sakit!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ughh kepala lisa sakit!

"Lisa? Kamu disini?!" Lisa mencari dimana asal suara itu, lalu tatapan nya jatuh ke sosok pria di bawah tangga.

Tunggu lisa tidak bisa melihat wajahnya! Kenapa? Kenapa?!?!

"K-kau!"

"Iya aku kenapa sayang? Lisa coba lihat"

"Aku yang melukisnya, sangat indah bukan?"

"Kau seperti malaikat yang jatuh dari langit"

"Tuhan memberikan dirimu untukku lisa" Pria itu mengelus bahu lisa dan mengecupi pipi lisa

Entah kenapa lisa tidak bisa bergerak sama sekali. Bibirnya terasa begitu kelu.

"Lisa apa kau mau melihat yang lain?" Dengan mudahnya pria itu membawa lisa

Pria itu membawa lisa masuk kesalah satu ruangan tersebut.

"Sayang lihat" Kedua mata lisa membola namun bibirnya terasa kelu.

Apa-apaan pria ini?! Kenapa dia begitu menyeramkan!!!!?

"Lisa sayang kau tau tidak?"

"Ini" Pria itu menunjuk salah satu lukisan wajah lisa, di bagian leher dan tulang selangka ada beberapa garis merah.

"Aku melukisnya dengan darahku" Jantung lisa berdetak begitu cepat

"babe lihat jariku" Pria itu mengadu, kedua jari telunjuk dan tengahnya robek karena dia sendiri yang merobeknya menggunakan painting knife.

"Huhu ini sakit sungguh" Pria itu menyodorkan jari telunjuknya menuju bibir lisa

"Ayo obati aku, cukup kau jilat"

Hmph? Lisa menggeleng keras, dasar gila!!!!

"Aku sedih loh lisa"

Sial sial sial!.

Telunjuk pria itu sudah ada didalam mulut lisa! Lisa bisa merasakan jika ada rasa asin yang begitu anyir di mulutnya.

"Ah bagus ayo obati aku"

Brengsek! Gila! Sinting!!!!!!

DAN LUKISAN SIALAN!!!!

DAN LUKISAN SIALAN!!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

"Hah?!" Lisa bangun dan langsung meraba tubuhnya

"Mimpi ya itu mimpi"

"Itu hanya mimpi lalisa" Lisa meringkuk ketakutan

"Itu mimpi" Gumam lisa begitu pilu.


































Aku udah nulis ini 2 chap.

Lalisa Manoban Season [2]Where stories live. Discover now