Chapter 6

11.5K 1.4K 39
                                    

Matahari musim semi terasa lebih terik dari biasanya, sinar matahari menembus masuk melalui jendela yang terdapat dilorong lantai dua. Cassius berdiri dihadapan pintu ganda raksasa kamar istrinya dengan wajah datar, sementara Daphne, sang pelayan berdiri dibelakang Cassius dengan kekhawatiran yang nampak kentara diwajahnya.

Beberapa saat lalu Ivanna ditemukan terbaring pingsan ditepian danau, Tuan Oskle, tukang kebun di manor Reglin yang setiap pagi memiliki tugas untuk merapikan tanaman ditaman tepian danau tidak sengaja melihat sang Duchess terbaring disebuah kursi panjang. Lantas pak tua itu segera melapor ke kediaman dan membuat seisi manor heboh.

Ivanna dibawa kekamarnya oleh Cassius sendiri, pria itu juga meminta Edwick, tangan kanannya yang baru saja kembali dari cuti untuk memanggil Baron Weldon agar memeriksa keadaan Ivanna.

"Yang Mulia, apa Duchess benar-benar hamil? Uh, sepertinya saya terlalu lama mengambil cuti. Maafkan saya." Edwick datang menghampiri Cassius, berbicara untuk sekedar mencairkan suasana. Cassius nampak tegang, mungkin merasa khawatir akan keselamatan bayi didalam perut Ivanna, atau justru merasa khawatir pada istrinya sendiri.

"Tutup mulutmu dan segera kerjakan pekerjaanmu yang menumpuk."

"Y-ya?! Saya bahkan baru kembali...!"

Clak.

Cassius tersentak saat pintu itu terbuka dan Baron keluar dari dalam kamar, dia segera mendatangi Baron dan melemparinya pertanyaan, "Baron, bagaimana keadaan istriku?"

"Bagaimana keadaan Nyonya, Tuan Baron?" Bahkan Daphne yang sedari tadi hanya diam dibelakang tubuh Cassius segera ikut menghampiri, mata gadis itu berkaca-kaca lantaran terlalu lama diliputi rasa khawatir.

"Duchess baik-baik saja. Tapi... sepertinya kita perlu berbicara didalam, Yang Mulia."

Cassius terdiam cukup lama, dia sempat tertegun sesaat. Berbicara didalam... dia yakin ada sesuatu penting yang ingin dikatakan Baron padanya, sesuatu yang seharusnya hanya dia yang bisa mengetahui itu.

Cassius mengangguk menyetujui, "Baiklah, mari masuk."

Clak.

Pintu kembali ditutup setelah Cassius beserta Baron yang memasuki kamar, pandangan Cassius tertuju pada wanita yang terbaring lemah diatas tempat tidurnya. Wajah yang pucat dibasahi oleh keringat yang membanjiri pelipis serta lehernya, walau begitu kecantikan diwajahnya sama sekali tidak bersembunyi. Cassius menghela nafas melihat keadaan Ivanna, dia sangat khawatir.

"Jadi, ada apa?"

Alih-alih duduk disofa yang terdapat dikamar, Cassius memilih duduk ditepian kasur, mengambil salah satu tangan Ivanna dan membelai punggung tangannya lembut. Matanya sama sekali tidak teralihkan dari wajah Ivanna, memandanginya tanpa mengalihkan pandangan sedetik pun.

"Saya menemukan kekuatan sihir yang sangat kuat didalam perut Duchess, saya pikir itu mungkin milik janin yang berada dalam kandungan beliau, Yang Mulia."

Cassius tertegun sesaat, menoleh menatap Baron yang menampilkan raut gelisah. Mana mungkin... janin berusia 2 bulan memiliki kekuatan sihir yang besar? Dan lagipula, dariamana asalnya kekuatan sihir itu..? Keluarga Reglin secara turun temurun menemukan kekuatan mereka hanya setelah mereka melakukan ritual persembahan pada leluhur Reglin, Nephatys.

Tetapi, perkataan Baron Weldon sebagai seorang dokter kepercayaan Reglin yang mewarisi kekuatan sihir penyembuhan leluhur Weldon, tidak bisa disangkal. Weldon merupakan pengikut setia Reglin dari awal kekaisaran dibentuk dan keluarga Reglin lahir, leluhur Reglin memberikan kekuatan penyembuhan pada leluhur Weldon dan mereka mewarisinya sedari lahir, berbeda dengan keluarga Reglin yang harus meminta kekuatan dari hasil menyembah Nephatys. Dan juga, hanya satu pewaris Reglin yang dapat memiliki kekuatan sihir Reglin dari Nephatys.

One Day, I Became Heroine's MotherWhere stories live. Discover now