02. Proof

1.7K 287 30
                                    


Suasana di tengah jalan itu ricuh membuat kemacetan di pagi hari ini.

Jalan itu memang sangat sepi ketika malam tapi jika sudah menuju pagi, jalan itu seketika ramai.

"Sunbae. ."

Jennie yang tengah tertunduk lelah menegak ketika Jeongyeon memberikannya segelas kopi.

"Sunbae bisa beristirahat sebentar, kami yang akan menyelidiki kasus ini." Ucap Jeongyeon karena merasa Jennie telah berkerja keras semalaman.

"Terima kasih, Jeongyeon." Jennie menerima segelas kopi dari Jeongyeon dan meminumnya.

"Pembunuhan ini terlalu mengejutkan apalagi dia seorang murid sekolah. Banyak kemungkinan jika dia di bunuh oleh perampok atau berkelahi dengan temannya." Kelas Jeongyeon menatap serius ke arah jasad Jihyo yang telah di tutupi oleh sebuah koran.

"Sebaiknya kita tunggu ambulance datang dan menunggu hasil otopsi. Jika hanya kemungkinan itu akan mengakibatkan kekeliruan." Ujar Jennie dan Jeongyeon mengangguk patuh, gadis itu membungkuk sopan di hadapan Jennie lalu bergabung dengan yang lainnya.

Jennie kembali menunduk dan memijit keningnya. Jennie begitu jarang mendapatkan kasus seperti ini, ia lebih sering mendapatkan tugas patrol atau tidak saat kasus kecelakaan.

Tapi sekarang ini adalah ia harus turun tangan dengan timnya untuk menyelidiki kasus pembunuhan ini.

[Police Girl]

Pagi ini begitu menggemparkan di sekolah membuat beberapa murid tak percaya, syok, menangis, dan ketakutan atas kabar meninggalnya Jihyo.

Chaeyoung menatap kosong ke arah televisi kantin yang tengah menyiarkan berita pembunuhan yang terjadi semalam. Dapat Chaeyoung lihat di sana ada kedua orang tua musuhnya yang pasti jelas jika Jihyo yang menjadi korban pembunuhan tersebut.

Chaeyoung menghela nafas samar, "begini ya akhir hidupnya, tragis sekali . ." Ujarnya pelan sembari kembali memakan makanannya dengan santai.

"Kim Chaeyoung!" Sejeong memukul kuat meja makan Chaeyoung. Gadis itu menarik kerah kemeja Chaeyoung bertatapan tajam kepada gadis jangkung itu.

"Apa. . Apa yang kau lakukan dengan sahabatku?" Tanyanya dengan tak ramah.

"Mwo? Kenapa kau menyalahkanku?"

"Karena kau yang terakhir kali bertemu dengannya, sialan!" Sejeong melayangkan sebuah pukulan di wajah Chaeyoung hingga membuat gadis itu terjatuh.

Chaeyoung mendesis dan menatap dingin Sejeong yang terlihat amarahnya menggebu-gebu.

Chaeyoung berdiri dan berhadapan langsung dengan Sejeong, "Aku memang bertemu dengannya malam tadi tapi. . Kejadian itu pasti tepatnya pukul sepuluh malam. Aku berakhir bertemu dia jam delapan malam." Jelas Chaeyoung dengan tenang.

"Jangan berbohong, sialan!" Saat Sejeong ingin melayangkan pukulan lagi, Chaeyoung telah memukulnya duluan.

Perkelahian itu terjadi, Sejeong hampir babak belur dengan Chaeyoung jika saja Wendy tak datang menariknya.

"Chaeyoung hentikan! Kau bisa di marahi Jisoo jika kau bertengkar seperti ini!" Tukas Wendy mendorong Chaeyoung menjauh lagi dari Sejeong.

Chaeyoung berdecih dan menarik tangannya dari Wendy, "apa perdulimu? Ini urusanku. Jangan perdulikan aku dengan dia!" Ucapnya kesal dan berbalik meninggalkan Wendy namun gadis itu harus bertemu dengan Jisoo di depan kantin.

Police Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang