19. Sleep Together

1.7K 241 13
                                    


Suasana hening kembali terjadi di antara mereka berdua. Chaeyoung yang tengah terbaring menatap kosong langit langit kamarnya dan Jennie di sampingnya juga melakukan hal yang sama dengan Chaeyoung.

"Jadi... Kapan mau tidur?" Tanya Jennie membuka suara.

"Molla, aku belum bisa memejamkan mataku." Jawab Chaeyoung membuat Jennie memutar ke arahnya.

"Kalau begitu ayo bercerita." Ajak Jennie. Chaeyoung menolehkan kepalanya bingung.

"Aku mau bertanya sesuatu denganmu."

"Kau bisa mengatakannya."

Jennie membasahi bibir bawahnya dan kembali meluruskan posisi tubuhnya menatap langit langit kamar Chaeyoung.

Saat Jennie tengah sibuk memikirkan pertanyaannya, Chaeyoung menarik tangan kanannya dan meletakkannya di atas kepalanya.

"Usap kepalaku sembari berfikir." Ucap Chaeyoung agak merendahkan posisi Baringnya dari Jennie.

Jennie hanya menurut dan mengelus perlahan puncak kepala Chaeyoung. Dirinya masih berfikir bagaimana cara bertanya tentang Jihyo yang sempat bertemu dengan Chaeyoung.

"Saat malam pembunuhan kasus Jihyo itu. . Banyak yang bilang jika kau bertemu dengannya. Kau sedang apa bersamanya?"

"Hanya berbicara..."

"Berbicara tentang apa?"

"Dia... Menawarkan kesepakatan denganku..."

"Kesepakatan? Untuk apa?"

"..."

"Ya! kesepakatan apa?" Jennie menoleh karena tak kunjung di jawab oleh Chaeyoung. Mulutnya langsung membungkam saat melihat Chaeyoung telah terlelap di sampingnya.

Tangannya masih setia mengelus puncak kepala Chaeyoung sedangkan dirinya hanya menatap wajah polos gadis itu.

"Mwoji? Jantungku berdebar kencang sekali." Gumam Jennie.

"Ini sudah kesekian kalinya, gadis itu terkadang membuatku jadi gila." Tukas Jennie memandang Chaeyoung dengan lamat hingga tak sadar ia memajukan wajahnya sendiri.

Chaeyoung bergerak tiba tiba membuat Jennie terkejut, ia langsung bergerak menghindar namun sialnya Chaeyoung memeluknya.

Chaeyoung tertidur dengan nyenyak di cerucuk leher jenjang Jennie. Jennie menelan salivanya susah payah dan agak memberi jarak dengan Chaeyoung.

"Jangan pergi..." Pergerakan Jennie otomatis langsung berhenti ketika mendengar perkataan Chaeyoung.

Jennie menatap lekat Chaeyoung di dekatnya, "hah~ michigesseo." Ucap Jennie dalam hatinya.

"Ku mohon jangan tinggalkan aku sendiri..." Racau gadis itu memeluk erat Jennie, tubuhnya begitu begetar ketakutan.

Jennie yang tak tega segera memeluk Chaeyoung dan mengelus puncak kepala gadis itu, "Arraseo, Chaeyoung. Aku disini."

Keajaiban bagi Jennie karena perlahan tubuh Chaeyoung kembali rileks, gerutan takut juga sudah hilang begitu saja.

Jennie jadi teringat dengan apa yang di ucapkan Chaeyoung beberapa jam yang lalu,

"Aku... Melihat ibuku dalam dirimu."

Pada saat itu Jennie wajah Jennie benar benar sudah seperti kepiting rebus. Ia begitu malu walaupun tak tau apa yang harus di malukan dengan ucapan Chaeyoung. Tak ada unsur ejekan ataupun celaan di Perkataan itu.

Jennie menghela nafas perlahan dan menatap langit langit kamar Chaeyoung, "kesepakatan? Kesepakatan apa yang di buat keduanya?"

Jennie bergerak lagi menyandarkan pipinya di puncak kepala Chaeyoung, "Haruto di bunuh karena pengagum rahasianya menahan adik Haruto. Berarti itu So JungHwan bukan?"

Police Girl✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant