06

7.7K 776 59
                                    

Hello!

//////

If the universe didn't need you,
You wouldn't be here.
- Jaycee

//////

Happy reading🗿

Selasa malam pukul tujuh,
Vanessa selesai menyelesaikan les mandarinnya. Saat ingin keluar dari tempat les ia kaget melihat Alvarez di parkiran, karena yang seharusnya ada disana itu Steven.

Segera ia mengambil hpnya untuk menghubungi Steven.

"Princess, Xander udah disana?" tanya Steven di sebrang sana.

"Kok dia yang jemput gue?" tanya Vanessa balik.

"Sorry, tadi tiba - tiba ban gue bocor. Terus gue lagi bareng Xander, jadi gue minta tolong dia aja" jawab Steven.

Tutt

Vanessa mematikan sambungan teleponnya, ia keluar dari tempat les dengan malas.

"Gue pulang sendiri aja" ucap Vanessa berjalan melewati Alvarez, Alvarez turun dari motornya. Ia berjalan mengejar Vanessa, dan menahan tangannya.

"Apaan sih, gue bisa sendiri" kesal Vanessa melepaskan tangannya.

"Mau naik sendiri atau gue gendong" ucap Alvarez.

"Fine" kesal Vanessa berjalan ke motor Alvarez sambil menghentakkan kakinya, Alvarez menahan senyum melihat tingkah Vanessa yang seperti anak kecil.

Alvarez naik ke motornya, lalu memasangkan helm kepada Vanessa. Saat Vanessa sudah duduk di atas motor, Alvarez langsung melajukan motornya.

"Bisa ga si, gausah langsung gas. Kalo gue jatoh gimana, mau tanggung jawab lo hah" kesal Vanessa memukul punggung Alvarez.

"Kalo ga gitu, lo ga bakal mau pegangan" ucap Alvarez mengeraskan suaranya, agar Vanessa bisa mendengarnya.

"Oalah asu modus" ucap Vanessa santai membuat Alvarez kaget, hingga spontan mengerem.

"Mulut lo" ucap Alvarez melihat Vanessa dari spion motornya, lalu kembali melajukan motornya. Vanessa hanya mengangkat bahu acuh.

'''''''''''

Setelah menempuh perjalanan selama tiga menit mereka sampai di Enjoy cafe, yang letaknya tidak jauh dari rumah Vanessa. Cafe ini bisa di bilang markas gabungan antara Devagazer, Galaxy, Starlight dan Trigger. Sampai di Enjoy Cafe, Vanessa melihat ada keributan yang terjadi di parkiran.

"WOYYY" teriak Vanessa turun dari motor, melepaskan helm dan memberikannya kepada Alvarez.

"Bagus, sekalian aja gue habisin lo di sini" ucap Herman menyeringai.

"Lo mau habisin gue?" tanya Vanessa berjalan mendekati Herman dengan senyuman miring.

"Iya sebagai pembalasan, karena lo udah permaluin gue tadi di sekolah" ucap Herman melangkah maju.

Andrew, Bintang, Steven, William, Jordan, Roy dan Kenan dengan sigap maju mengelilingi Vanessa. Mereka tidak memberikan celah sedikit pun, agar tidak ada lawan yang bisa menyentuh Vanessa.

ALKEY ||ON GOING||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang