CHAPT 21

192 12 0
                                    

•Author•

Mereka berdua berhenti di depan sebuah cermin besar, lagi, mereka bertatapan saling bertanya, akhirnya mereka menggeser cermin itu. Terlihat lah pintu yang sudah hampir rusak yang mereka tebak bekas dobrakan.

Sayup mereka mendengar suara tangisan. Mereka semakin berani mendekat tanpa persiapan apapun.

Trang!!

Sebuah keramik pecah karena tersenggol lengan Raihan.

" Siapa disana?!" Keduanya langsung panik.

" kami polisi! Diam disana!" Jawab Alfian yang di balas tatapan bingung Raihan.

Mereka berdua berlari masuk ke ruangan itu dan melihat Zefran yang sudah terbaring bersimbah darah dengan Chika yang menangis sesegukan. Mata mereka langsung melotot kaget dan melihat ke arah jendela dimana Dave sudah melarikan diri. Bersamaan dengan itu polisi datang dan langsung mengejar Dave.

" Zefran! Chika!" Raihan langsung menghampiri mereka berdua sedangkan Alfian juga mengejar Dave.

" Tolong bawa Zefran Rai, cepet!! Hiks.." Chika terlihat kacau, Raihan tidak ada waktu lagi, ia segera menggendong tubuh Zefran dan Chika yang di bantu oleh polisi lain mengikuti di belakang dengan sedikit menahan sakit di tubuhnya.

Mereka berjalan menuju mobil Raihan dan masuk ke mobil, bersamaan dengan itu Alfian juga masuk ke dalam mobil dengan ngos-ngosan.

" Dapet?" Tanya Raihan sambil mengemudikan mobilnya cepat.

" Gak, dia dibantu" jawab Alfian kesal. Tak lama mereka sampai di rumah sakit, Zefran langsung di bawa ke ruang operasi dan Chika sedang di obati lukanya.

~•'•~

Zahra baru selesai mengaji dan mendapat panggilan dari ustadzah.

" Ada apa ustadzah?" Tanya Zahra.

" Ini ada telepon" ucap Ustadzah seraya memberikan ponsel Zahra kepadanya.

" Makasih ustadzah"

" Iya sama² saya ke ruangan dulu ya, Assalaamu'alaikum"

" Iya ustadzah, wa'alaikumussalam"

" Halo Assalaamu'alaikum ma?"

Wa'alaikumussalam zah, kamu lagi sama Chika kan sekarang?

Zahra mengerutkan keningnya bingung.

" Nggak ma Zahra kan di pondok" jawab Zahra masih bingung, sedangkan di balik telepon sana, Aruna semakin merasa panik.

" Ma? Are you okay?" Tanya Zahra khawatir.

No i'm not, oh Araaa perasaan mama gak enak... Suara itu terdengar bergetar khawatir.

~•'•~

Zahra segera menghentikan taxi, setelah mendengar semua cerita dari mama Chika, dirinya mendapat telfon lagi dari Raihan yang mengabarkan bahwa Chika berada di rumah sakit.

Ia juga sempat menelfon lagi Aruna untuk mengabarkan bahwa Chika baik² saja.

Sesampainya di rumah sakit ia langsung mencari ruangan yang di sebutkan Raihan.

RAIZAH | ENDWhere stories live. Discover now