CHAPT 36

243 14 1
                                    

⚠️ tolong vote nya ya kakak, terimakasih:)

•Author•

05.07 rumah sakit

Kini Zahra sedang berbaring di kasur dengan mata tertutup, mulut mengucap dzikir, dan tangan kanan memegang tasbih.

Raihan datang membawa sebuah buku yg seperti nya itu adalah diary.

" Ra..." Zahra membuka matanya, menyimpan tasbih di nakas.

" Kenapa kak?" Tanya Zahra, matanya tampak sembab dan sayu.

" Diary dari Chika, katanya biar kamu baca" zahra menatap diary bersampul biru laut itu sebentar, lalu mengambilnya dari tangan Raihan.

" Makasih" zahra menyimpan diary itu di laci nakas, ia tahu pasti Chika sangat terluka karena Zahra menolak bertemu, pasti kalian berfikir donor hati dari Chika di batalkan? Ngga, justru Chika tetap bersikeras untuk mendonorkan hatinya, meskipun zahra menolak hingga mendiami nya, Chika tetaplah Chika.

" Ra, kamu masih gak mau ketemu Chika?" Tanya Raihan menatap sendu ke arah zahra.

" Nggak"

" Chi--"

" Kak aku gk mau denger itu sekarang!"

" Dengerin dulu Ra"

" Nggak mau kak!"

" Ara!"

" Nggak!!"

" Chika pengen ketemu kamu sebelum dia benar-benar pergi ra!!"

Deg.

" K-kak?" Zahra menatap ke arah Raihan, mencari kebohongan disana tapi tidak ada.

" Dia masih pengen ketemu kamu, meskipun dalam ke adaan di ujung maut" sambung Raihan.

Brak!

" Ara! Papa mohon tolong kamu temui Chika.." papa Chika datang dengan mata sembab dan ngos²an.

Zahra segera melepas paksa infus di tangannya, meski sakit tapi itu tak sebanding, ia segera berlari meski kepalanya terasa sakit. Kakinya terus berlari melewati lorong rumah sakit.

Brak!

" Chika!" Zahra segera memeluk tubuh chika.

" Ra, maaf--in g-ue" Zahra mengangguk sambil terisak di dalam pelukannya.

" Ma-kasih Assalamu'alaikum" setelah itu tubuh chika melemas, matanya tertutup, dengan seukir senyuman tipis di bibirnya.

" CHIKAA BANGUUNN!!" Zahra menangis sesenggukan, begitupun dengan kedua orangtua Chika.

" Chik, Lo kan udah bilang ke gue kalau Lo gk bakal ninggalin gue... Tapi liat Lo sekarang hah?!"

"ayo bangun chikaaa!!!" Ucap Zahra dengan tangan yg menggenggam erat tangan Chika yang sudah memucat dan dingin, Zahra menatap wajah Chika, matanya menggelap, kepalanya terasa berat, hingga akhirnya jatuh pingsan.

" Zahra!" Raihan segera menangkap tubuh Zahra, ia mengatakan maaf sebelum ia mengangkat tubuh itu.

^°•°^

08.00 rumah sakit

" Operasi nya akan di lakukan dua jam lagi" samar² Zahra mendengar suara dokter Hanna dan Raihan, matanya berusaha menyesuaikan dengan cahaya yg masuk.

" Terimakasih dokter" Zahra menatap dua orang di pinggirnya yg sedang mengobrol.

" Sama²"

" Kak..." Dua orang itu menoleh, Raihan segera menghampiri Zahra, sedangkan dokter memeriksanya. Setelah selesai dokter Hanna keluar di akhiri dengan senyuman, memberikan semangat pada Zahra.

RAIZAH | ENDМесто, где живут истории. Откройте их для себя