Part 27. Tidak Kusangka

4 3 0
                                    

Alhamdulillah, mas Ryan memutuskan untuk salat di Masjid dan aku sedikit lega, tidak ada lagi drama seperti tadi. Aku benar-benar takut, memang wajar kalau diusianya harusnya dia sudah nikah dan nafsunya 😂 begitu besar. Mikir apa aku ini?

Kuputuskan untuk melihat chat tenyata heboh dan rame. Pada tanya kenapa aku dandan dan kelihatan cantik? Belum saatnya berkata jujur. Lebih baik share foto bersama mas Ryan. Pasti heboh lagi, sengaja.😅

😃😃😃😃Tunggu sebentar pasti banyak chat masuk, sambil menunggu aku putus melihat chat yang lain ternyata dari nomer tidak dikenal, dia bilang kalau mau ke rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

😃😃😃😃
Tunggu sebentar pasti banyak chat masuk, sambil menunggu aku putus melihat chat yang lain ternyata dari nomer tidak dikenal, dia bilang kalau mau ke rumah. Aku membalas dengan bertanya namanya ternyata belum dibalas, lalu chat balik dengan berkata, "Wa'alaikumussalam. Maaf aku tidak bisa kalau mau datang ke rumah karena hari ini lagi ada acara di luar rumah, Insyaallah besok ada di rumah. Maaf sekali lagi."

Penasaran itu yang kurasakan, kira-kira siapa dua kali telpon dan chat juga? Aku tunggu pasti nanti dibalas balik. Setelah membalas pesan dan share foto, langsung saja menunaikan salat magrib karena sebentar lagi mas Ryan datang lagi.

Akhirnya, selesai sudah menunaikan salat dan hari ini aku memutuskan untuk tidak tilawah karena harus menemani mas Ryan lagi.

"Lama menunggu Mas, maaf baru selesai salat."

"Tidak apa Sayang, walau lama Mas sabar menanti."

"Mas sudah makan. Yuk kita makan, sudah disiapkan mbak-mbak di dalam ruang makan, yuk makan setelahnya lanjut ngomong kalau masih ada yang perlu diomongi."

"Kamu yang masak Dek? Dek, Nas setelah makan langsung pamit pulang ya. Insyaallah besok atau lusa Mas usahakan ke sini lagi. Mas ingin ketemu kamu lagi sekalian memutuskan hubungan kita ke depannya, Mas ingin segera memghalalkanmu."

Waduh 😂 mas Ryan serius dengan yang dikatakannya berati dia tidak main-main dengan yang dikatakannya.

Aku mengangguk, sambil berucap, "ok, Mas. Aku tunggu berita baik dari Mas. Yuk Mas kita makan keburu masakannya dingin dan tidak enak."

Langsung saja menuju tempat makan, tidak ada pembicaraan lagi diantara kita karena fokus makan, setelahnya kita kembali ke ruang tamu.

"Dek, Mas pamit ya, takut kemaleman sampai di kota Mas. Tidak apa ya, Mas pamit pulang dulu? Insyaallah, nati dari rumah Mas telepon?"

"Ya, Mas. Ardha tunggu, awas 😂 bohong!"

"Enggaklah, Mas tidak bohong. Sudah dulu ya, Mas pamit. Panggilkan Ibu?"

Aku masuk ke dalam untuk memanggil ibu karena mas Ryan berpamitan untuk pulang.

"Bu, Mas Ryan pamit pulang?"

"Ya. Mau pulang Nak? Naik apa?"

"Naik, Grab Bu. Bu saya pamit pulang dulu ya."

"Sayang, Mas pamit pulang dulu ya. Assalamu'alaikum, Grabnya sudah datang."

falling in love [ End] Where stories live. Discover now