Bab 28

1.4K 271 17
                                    

"Namanya adalah kuncinya. Lo bebas nyebut nama dia asal bukan ditujukan ke dia" Jelas Silvi pada Nara

"Maksud lo nama dia itu kayak mantra?" Tanya Nara memastikan

"Ya lebih tepatnya seperti itu"

DEG...
DEG...
DEG...

'Energinya semakin mendekat'_Silvi

"Nara pegangan yang erat"

"Hah? Kenap-!!!"
Nara terkejut saat Silvi tiba tiba menggendongnya dan berlari dengan kecepatan yang di luar akal sehat

Nara memeluk leher Silvi dengan erat agar tidak terjatuh sambil terus melihat kebelakang untuk berjaga jaga jika Gaga datang

"Silvi"

"Ada apa?"

"Nafas... Nafas gue sesak"
Nara tidak tau kenapa tapi semakin jauh dia pergi nafas terasa semakin sesak

"Apa? Kita gak bisa berhenti disini" Silvi semakin khawatir saat Nara mulai mencengkram kerah bajunya dengan kuat bahkan sangat kuat

"Tolong tahan sebentar lagi kita harus nyari tempat yang aman dulu." Silvi meningkatkan kecepatannya sembari mencari tempat yang aman itu Nara

"G-g-gue g-gak ku...at" Ucap Nara dengan susah payah sebelum kesadaran nya menghilang

"Nara"

"Nara!"

"Bagaimana ini?!!" Silvi merasa takut dan khawatir sebab dia mulai merasakan energi dari tubuh Gaga semakin mendekat dan Nara yang tidak sadarkan diri di pelukannya

"Nara..."

"Nara sayang ayo bangun kamu gak mau telat ke sekolah kan."

Nara perlahan membuka matanya. Dia melihat seorang wanita paruh baya yang cantik nan anggun sedang duduk disampingnya

"Ayo bangun sayang kamu harus sekolah. Ini hari pertama kamu sekolah loh" Ucap wanita itu dengan lembut

"Iya ma" Ucap seorang anak kecil yang ternyata sedang berbaring di samping Nara

"Hah? Ini gue dimana lagi?" Tanya Nara pada dirinya sendiri

"Udah. Sekarang kamu siap siap papa sama kakak kamu udah nunggu tuh di bawah" Ucap wanita paruh baya itu lagi sambil mengecup lembut anaknya tapi entah kenapa kecupan itu juga terasa di dahi Nara

"Mereka gak bisa liat gue?" Tanya Nara lagi lagi pada dirinya sendiri

Tiba tiba Nara sudah berada di ruangan lain mungkin lebih tepatnya ruang makan

Nara dapat melihat wanita paruh baya tadi sedang memasak dengan seorang pria paruh baya yang sedang menunggu di meja makan

"Ya ampun anak papa sini duduk samping papa" Ucap pria paruh baya itu sembari menggendong dan mendudukkan anak kecil itu di samping nya

"Nara kamu udah bisa tulis nama kan?" Tanya pria itu lembut

"Gue... I-itu.. Itu gue" Nara menutup mulutnya tidak percaya saat menyadari bahwa anak kecil itu adalah dirinya tapi siapa ke dua lansia ini? Apakah mereka orang tua Nara?

Jujur Nara tidak mengingat apapun tentang orang tuanya atau bahkan keluarganya yang lain

"Bisa dong. Sebentar" Ucap Nara kecil dengan bangga kemudian berlari seperti sedang mencari sesuatu

"Pagi pa, ma"

Tiba tiba ada seorang anak laki laki yang berjalan melewatinya

Ya tubuh Nara di tembus oleh anak itu

"Pagi sayang" Kompak ke dua orang tuanya

Tak lama kemudian anak itu datang dengan sebuah pensil dan kertas ditangannya

"Liat ni pa" Nara kecil dengan antusias menunjukkan tulisannya kepada pria paruh baya itu

Betapa terkejutnya Nara melihat nama nama yang tertulis di kertas itu

KINARA SARI (Nara)
SILVI ANDREAN (Kak Silvi)
HANI PUSPITA (Mama)
ANTONI (Papa)

Itu lah yang di tulis oleh Nara kecil

"S-Silvi... K-kenapa.. Kenapa nama Silvi ada disitu?" Tanpa sadar air matanya keluar

Air semakin menjadi jadi saat menyadari anak laki laki yang menembusnya tadi anak itu adalah Silvi benar benar Silvi

Nara terus menangis sembari melihat keluarga bahagia itu makan bersama, di hiasi dengan canda tawa mereka di meja makan

Sementara itu Silvi dan Gaga...

"Kau tidak akan bisa bertahan lama" Gaga meremehkan Silvi

Melihat kondisi Silvi sekarang sulit baginya untuk bertahan lebih lama lagi

Dengan banyak luka di sekujur tubuhnya dan kekuatannya yang sudah melemah

Jika bukan karena ingin melindungi Nara dari monster ini dia tidak akan bertahan hingga sekarang

"Cih, Arga Arga ku akui kau cukup hebat, kau bahkan mampu mengambil alih tubuh mereka semua sekarang bahkan termasuk tubuh Gaga sendiri"
Ya monster ini telah mengumpul kan dan mengambil alih seluruh tubuh Arga dalam waktu yang sama

Entah bagaimana caranya monster ini bisa menyatukan seluruh tubuh Arga

'Nara aku mohon.. Segera lah bangun. Hanya kau yang bisa menenangkan monster ini'_Silvi

Silvi mengulur waktu sebanyak yang ia bisa hingga Nara bangun dan melawan monster ini
Walau tubuh Gaga sedang di kuasai tapi masih bisa mengontrol monster ini agar tidak menyakiti Nara

Silvi menyadari nya setelah melihat gerakan monster ini yang tertahan dan dia juga menyadari satu hal lain yaitu dia melindungi Nara bukan karena takut dengan kemarahan Gaga tapi..

'Aku tidak tau ini perasaan apa tapi sepertinya aku menyayangi Nara'_Silvi

Ini bukan lah rasa suka ataupun cinta tapi sayang seperti seorang kakak pada adiknya seperti itu lah yang di rasakan oleh Silvi sekarang

"Satu hal yang perlu kau tau aku memang tidak bisa mengalahkan mu tapi wanita ini bisa" Ucap Silvi sembari menunjuk Nara yang tengah terbaring lemah di belakangnya

"Huh? Lelucon mu tidak lucu" Ucap Arga dan langsung menyerang Silvi lagi

"Seorang wanita bernama KINARA SARI, wanita yang bisa meredam kemarahan Seorang ARGA" Lanjut Silvi lagi, Arga terdiam mendengar perkataan Silvi

Kepala Arga terasa berputar, kepalanya diserang berbagai ingatan yang terasa asing tapi juga terasa familiar?

"seorang wanita yang bisa membuat seorang monster seperti Arga tersenyum, bahkan tertawa bahagia"

"DIAAM" Teriak Arga kesal, kepalanya terasa sangat sakit sekarang hingga ia tidak sanggup menopang tubuhnya sendiri, tubuhnya langsung terasa lemah

Melihat reaksi Arga Silvi merasa rencananya berhasil dan melanjutkan ucapannya

"Seorang wanita yang mampu membuat seorang Arga jatuh cinta, bahkan hingga menangis" Lanjut Silvi lagi

"DIAAM DIAAM" Arga terus berteriak menyuruh Silvi untuk diam bahkan sekarang dia tengah berusaha bangkit dan langsung mencekik Silvi dengan sekuat tenaganya

------------------------

Aku cuma penasaran aja sih tapi disini ada yang cowok gak?

Kalo ada komen dong

My 5 NovelDonde viven las historias. Descúbrelo ahora