33 | LD

7.2K 213 3
                                    

Jangan lupa vote dan komen!














































Happy reading!

Dalam hitungan jam akan pergantian tahun. Tak sabar merayakan bersama inti Teranova dan Lavi lainnya. Kini, mereka sedang berada di apartemen Altar. Balkon rumah ini sangat besar, bisa menampung 10 orang.

Disana terlihat Dean bersama Nola yang membakar udang, steak, lobster, dan lain halnya. Karena disini mereka yang lihai dalam memasak.

Ada Vano dan Freya yang baru datang sambil membawakan makanan tambahan seperti buah-buahan dan makanan ringan.

Terlihat juga Kyle dan Rain sedang menata minuman keras, siapa tau ada yang ingin minum. Khususnya cowok-cowok yang suka minum seperti itu.

Sedangkan Arjendra dan Lavi dekorasi rumah ini untuk lebih menyala lagi. Intinya suasana rumah Altar sangat indah. Jangan lupakan terompet dan kembang api yang sudah disiapkan oleh Arjendra dan Lavi.

Terakhir, Vaya dan Altair sedang duduk disofa bersama sambil lelaki itu menggenggam tangannya posesif, ia melarang Vaya untuk membantu mereka dengan alasan takut sakit.

Dress code hari ini adalah yang perempuan berwarna merah dan yang laki-laki memakai pakaian hitam. Disini yang paling tomboy adalah Lavi. Dia, hanya memakai dalaman merah satin, blazer merah, dan celana bahan hitam serta sneakers putih. Memang gadis itu beda. Selain Lavi, mereka memakai dress.

Vaya baru merasakan bahwa ia memakai warna yang berbeda sendiri. Warna.. soft blue.
Dress yang ia pakai juga tidak terlalu terbuka. Hanya saja lengannya yang terlihat dan dress ini diatas lutut.

Mungkin disaat Altar membelikan dress ini memang salah warna.

"Al," Altar menoleh.

"Mau bantuin.." ucap Vaya meminta.

"Gak," ucap Altar.

"Vay gak enak sama yang lain, boleh ya?" Pinta Vaya dan Altar melemah.

"Ya udah, tapi jangan keseringan." Ucap Altar lalu mencium pipi Vaya sekilas dan membuat gadis itu melebarkan senyumannya.

"GUYSS!! AYOO BENTAR LAGI NIH!!" Teriak Freya.

"Gosah teriak ditelinga gue!!" Pekik Vano kepada Freya.

"Diem lo!!" Geram Freya.

Vaya terkekeh pelan ia menuju balkon apartemen itu dan melihat kota yang indah serta menyala. "Jangan terlalu deket kaca,"

"Iya," ucap Vaya dengan perutnya dipeluk oleh satu tangan Altar.

"Vay mau bantuin mereka dulu bentar," Altar menganggukan kepalanya sebagai jawabannya, mengekori gadis itu juga.

LA DOULEUR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang