42 | LD

5.7K 143 2
                                    

Jangan lupa vote komen dan follow yaa!!















































Happy reading!

Besok adalah hari dimana Altar ulang tahun. Hari dimana hari lahir lelaki itu. Sebenarnya, Altar membenci hari ulang tahunnya. Tapi semoga saja besok tidak.

Kini, Vaya sedang membuat kue disaat Altar dikantornya. Kue yang simpel ala gadis itu. Vaya bukanlah pendekor handal, tapi ia takut akan hasilnya kurang maksimal.

Vaya harus mencobanya dan semoga saja hasilnya memuaskan.

Gadis itu sedang menunggu kue nya matang di oven. Ia melihat ke arah jam dinding yang menunjukan angka 10. Apakah Altar akan pulang di jam ini? Oke Vaya akan tanya untuk memastikan saja.

Vaya memencet nomor Altar dengan hape baru gadis itu yang baru saja dibelikan oleh Altar kemarin. Vaya menghela nafasnya ketika..

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif—"

Tut.

Vaya akan mencobanya lagi. Vaya menggigit bibirnya, takut tidak diangkat kedua kalinya.

Yes diangkat!

"Al?"

"Hey.. kenapa?" Vaya tersenyum lebar mendengarkannya.

"Ohh iya maaf tadi aku ke toilet, jadi gak sempet." Jelas Altar diseberang sana.

"Iya gak apa-apa. Kamu.. emm pulang jam berapa?" Tanya Vaya lalu menggigit bibir bawahnya.

"Palingan bentar lagi. Kenapa? Kangen?" Tanya Altar.

"Eumm ngga kok, cuma pengen nanya aja." Ucap Vaya lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Aku pulang sekarang deh, udah kangen duluan. Aku tutup, bye."

"Al—" tut tut.

Vaya panik akan kepulanhan Altar yang secara tiba-tiba, apa lagi kue nya belum matang. Hal tersebut membuat dirinya menggigit bibir bawahnya.

Seharusnya sih tidak lama lagi untuk matang—ting!

Matang.

Vaya melompat kesenangan lalu membuka oven perlahan dan mengeluarkan kue itu. Vaya mulai mengoles kue itu menggunakan icing berwarna biru tua. Warna kesukaan Altar.

Vaya mengoles penuh kesenangan dan sambil tersenyum lebar. Tak sabar merayakan ulang tahun lelaki itu bersamanya. Setelah icing biru tua, ia menaruh lilin panjang spiralnya diatas kue yang sudah menjadi warna biru tua.

 Setelah icing biru tua, ia menaruh lilin panjang spiralnya diatas kue yang sudah menjadi warna biru tua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LA DOULEUR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang