2

163 35 2
                                    

Ren memang gila dan ia mengakui itu. Karena tidak ingin terperangkap dalam dunia yang monoton, Ren selalu ingin mencoba berbagai hal yang aneh. Misalnya datang ke acara kostum International Day mengenakan pakaian Ninja serba hitam yang menutupi seluruh tubuhnya. Hanya matanya saja yang terlihat sampai Ren hampir tidak dikenali teman-teman kelasnya. Untung Sejeong langsung tahu siapa yang mengenakan pakaian Ninja itu sehingga ia bisa menyeret Ren ke lingkaran teman-teman kelasnya berkumpul.

"Kenapa kau pakai baju Ninja begitu, Ren? Kau jadi sangat kontras dengan semua orang di sini!" Seru salah seorang teman kelasnya heran.

Karena susah berbicara, Ren hanya bisa mengacungkan ibu jari. Ia suka dengan pakaiannya hari ini meski membuatnya tidak begitu invisible. Toh, kalau 4 bintang sekolahnya sudah hadir, dirinya akan kembali invisible di acara malam itu.

"Yaa! Ren! Kau gila!?" Sejeong mencekik leher temannya itu dengan kuat. Ren terkekeh, sempat terbatuk karena cengkraman Sejeong--kekuatan atlet memang tidak bisa diragukan.

"Kapan aku waras?" Tanya Ren balik menghasilkan decakan Sejeong yang tidak bisa berbuat apa-apa karena sikap temannya itu.

"Ya! Ya! Sahae datang!"

Tiba-tiba ballroom Hotel Kwontain ramai berisi decakan kagum para siswa yang segera menolehkan kepala ke arah Sahae atau Dead Sea, julukan F4 sekolahnya yang baru saja datang mengenakan pakaian ala pangeran kerajaan dari negara yang berbeda-beda. Keempat pria itu bak artis yang datang melewati red carpet, berjalan dengan gagah menuju tengah Ballroom yang langsung kosong seperti sengaja diberikan untuk mereka.

 Keempat pria itu bak artis yang datang melewati red carpet, berjalan dengan gagah menuju tengah Ballroom yang langsung kosong seperti sengaja diberikan untuk mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana itu membuat Ren gerah. Ia bosan melihat pemandangan itu dan segera melipir ke balkon untuk mencari udara segar sekalian membuka penutup mulut yang membuatnya susah bernapas.

Ia sempat melirik ke dalam ruangan megah itu, mendesis saat teriakan-teriakan para siswa menyambut kedatangan Sahae. Merasa sangsi karena keempat manusia itu hanya anak orang kaya, bukan artis atau seseorang yang patut disambut seperti pejabat. Kalau pun ada penyambutan, Ren lebih rela Sejeong yang diberlakukan begitu karena ia baru saja mendapatkan Medali Emas dalam perlombaan Panjat Tebing berskala Internasional.

Bukan Sahae yang kerjaannya hanya merundung siswa lain di sekolah.

~~~

"Kak Ren! Kami boleh minta foto, tidak?"

Ren terkesiap saat asyik menyantap beberapa potong brownies di satu sisi Ballroom, begitu 4 siswi berbaju ala Putri Eropa menghampirinya. Ia terdiam sesaat, mengusap salah satu telinga memastikan pendengarannya baik-baik saja dan ia tidak salah mendengar permintaan mereka.

"Kak Ren sangat out of the box! Aku tidak kepikiran ada yang pakai baju Ninja!" Seru salah seorang dari mereka lagi.

"Kalian mengenalku?" Tanya Ren sangsi dan keempat orang itu mengangguk semangat.

Summertime [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang