9

123 24 0
                                    

"Jadi kau akan ke Cambridge liburan nanti?" Sejeong menghentikkan kegiatan makannya saat mendengar rencana Ren untuk ke Kota Cambridge saat liburan musim panas tahun ini. Gadis itu menganga, menatap Ren dengan dua mata membesar.

Ren yang sedang mengunyah roti lapisnya sebagai makan siang hari ini mengangguk. Lepas menyeruput air mineral, gadis itu pun berkata, "aku harus ke Cambridge untuk bertemu beberapa alumni MIT."

"Kau serius ke MIT!?"

"Kapan aku tidak serius, Sejeong?" Tanya Ren retoris lalu menandaskan makan siangnya. Kemudian gadis itu meraih serbet dan membersihkan tangannya dari remah-remah roti.

Di hadapannya, Sejeong masih belum menyentuh makanannya, malah menatap Ren tidak percaya. Mungkin karena Sejeong tidak mengenal Ren sejak kecil, gadis itu selalu kaget dengan banyak hal berkaitan soal kehidupan Ren. Atau karena status sosial mereka yang berbeda sehingga Sejeong sering kali tidak percaya dengan privilage yang dimiliki Ren sebagai penerus perusahaan ternama di dunia.

"T-tapi MIT bukan impianmu, Ren." Kata Sejeong tiba-tiba membuat Ren menghela napas panjang.

Sejeong memang tahu impian Ren untuk menjadi seorang Sutradara dan tahu pula kalau Ren ingin sekali ke AFI atau American Film Institute untuk belajar menjadi sutradara terbaik, bukannya ke MIT untuk menjadi seorang Arsitek.

"Apa yang kau harapkan dari keluargaku, Sejeong?"

"T-tapi impian..."

"Makanya, kau harus benar-benar fokus menjadi Atlet Panjat Tebing, oke? Jangan sepertiku yang bahkan belum pernah mengecap rasanya membuat film pendek." Kata Ren berusaha untuk tertawa, ia menepuk-nepuk bahu Sejeong pelan yang menatapnya dengan lirih.

"Kak Ren!"

Sebelum Sejeong mengucapkan sesuatu, Seokmin memekik dengan riang menghampiri meja mereka. Beberapa bagian wajah pria itu masih ditempeli hansaplast tapi senyum pria itu lebar sekali seperti kemarin tidak terjadi apa-apa.

 Beberapa bagian wajah pria itu masih ditempeli hansaplast tapi senyum pria itu lebar sekali seperti kemarin tidak terjadi apa-apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seokmin? Tiger Mail?" Seru Sejeong heran sambil menunjuk wajah Seokmin. Yang ditunjuk langsung mengerucutkan bibir. "Bukan aku, Kak."

"Maaf maaf... kau baik-baik saja?" Tanya Sejeong lagi yang kali ini benar-benar lupa dengan makan siangnya.

 kau baik-baik saja?" Tanya Sejeong lagi yang kali ini benar-benar lupa dengan makan siangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Summertime [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang