Bagian 3: Keduanya terluka

1.2K 355 15
                                    

"Aku iri sama Jeno."

- Haekal Chandra -

"Habis dari mana?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Habis dari mana?"

Langkah Lisa terhenti begitu mendengar suara Papahnya. Lisa menghampiri Papah, Mamah dan tentunya Haechan yang sedang kumpul di ruang tengah.

"Aku habis main."

"Sama siapa?"

"Siapa lagi kalo bukan Rose sama Eunwoo."

"Kamu itu sudah besar loh, gak cocok main sampe jam 7 malam gini. Apalagi mainnya sama anak cowok, kamu itu perempuan Lisa."

Kening Lisa mengerut tidak suka. "Aku main sama Eunwoo loh Pah yang notabennya dia anak temen Papah sendiri. Apalagi aku sama Eunwoo emang udah temenan dari kecil."

"Mau temenan dari kecil atau enggak, kamu gak tau isi pemikiran laki-laki Lisa."

"Termasuk Papah?" sarkas Lisa. Sumpah demi apapun Lisa tidak suka mendengar ucapan Papahnya yang seolah menuduh Eunwoo anak tidak baik.

"Lalisa." tegur sang Mamah.

Yasa menatap anak sulungnya lalu mengalihkan tatapannya pada tv. Yasa menghela nafasnya. "Terserah kamu deh. Yang jelas kamu harus tau batasan sebagai perempuan supaya yang gak diinginkan tidakp terjadi."

"Apa anak perempuan seburuk itu?"

Haechan yang sendari tadi diam ia kini langsung berdiri kemudian mendorong pelan bahu teteh nya. "Udah, pasti teteh cape mending mandi terus istirahat."

Lisa menepis tangan adiknya, dia melirik sinis Haechan lalu menatap Papahnya. "Terserah. Dari dulu juga apa yang aku lakuin selalu salah dimata kalian."

Lisa menatap Haechan dengan tajam. "Karena yang kalian lihat cuma anak laki-laki kesayangan kalian." Tambahnya dan pergi ke kamar.

Brak

Haechan menatap pintu kamar tetehnya dengan sendu, lagi-lagi debat diakhiri dengan Haechan yang disalahkan. "Pah seharusnya Papah gak kayak gitu sama Teteh. Lagian kak Eunwoo anak baik-baik, gak mungkin ngebawa teteh ke hal yang gak bener."

"Udah jangan ikut campur, kamu fokus aja sama diri kamu sendiri jangan belain teteh kamu. Makin besar makin ngelunjak, dikasih nasihat dikit langsung marah-marah."

❇❇❇

Haechan menghela nafasnya pelan, tangannya dengan ragu mengetuk pelan pintu kamar sang teteh. "Teh Isa, ini Echan bawa makan malam buat teteh. Aku taro didepan pintu ya." ucapnya, lalu Haechan masuk ke dalam kamar.

Tak lama Haechan masuk, suara pintu kamar Lisa terbuka sebentar lalu ditutup kembali oleh pemiliknya. Haechan tersenyum tipis, tetehnya menerima makanan yang ia bawa.

To my lil'brotherWhere stories live. Discover now