🎀DUAPULUHLIMA : LELAH🎀

326 153 237
                                    

"Ini Yang Gue Takutin, Nay. Gue Takut Nay, Gue Takut."

- Yudhistira Galuh Mahendra -

"Galuh?" Tiba – tiba Ibu Kanaya keluar menghampiri Kanaya dan Galuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Galuh?" Tiba – tiba Ibu Kanaya keluar menghampiri Kanaya dan Galuh. Dia melihat Galuh datang kerumah mereka pagi – pagi sekali.

"Pagi Tante," sapa Galuh sopan.

"Gak usah sok manis," gumam Kanaya mendengus. Mama langsung mendelik sinis kearah Kanaya.

"Pagi – pagi kesini ada apa?" tanya Ibu Kanaya kepada Galuh.

"Mau ngajakkin Kanaya sarapan bareng diluar, Tan," jawab Galuh tersenyum tipis.

"Dia buta makanya ngajakkin Yaya sarapan bareng diluar," sambung Kanaya lagi dengan yang intonasi yang masih mendengus.

"Yaya!" Alhasil Mama langsung menegur anak nya tersebut.

"Naya benar! Kalau dia gak buta harusnya dia ngajakkin Yaya keluar," balas Kanaya tak mau kalah.

"Emangnya Galuh tahu mata kamu luka makanya kamu bisa ngomong kayak tadi? Kamu sendiri yang bilang kalau mata kamu kena pasir."

"Tanyakan aja langsung sama orang nya tahu gak."

"Tahu luka nya, Tan, tapi gak tahu kalau separah ini," potong Galuh menjawab.

"Kamu kesini pake mobil atau motor?" tanya Ibu Kanaya.

"Mobil, Tante," jawab Galuh.

"Tuh, dengar! Dia bawa mobil. Kamu kalau mau keluar sama dia gapapa, kan mata kamu gak akan kemasukkan debu."

"Yaya lagi sakit Ma!"

"Tapi dia kasihan udah datang kesini pagi – pagi."

"Harusnya Mama lebih kasihani Yaya dong," gerutu Kanaya kesal.

"Yaudah, kalau kamu gak mau sarapan diluar bareng dia, Mama ajak aja Galuh sarapan bareng sama kita," usul Mama yang membuat Kanaya tercengang.

"Ma!"

"Kamu cari sarapannya masih di sekitaran komplek ini, ya. Di depan banyak gerobang – gerobang jual makanan." Saran Ibu Kanaya pada Galuh.

"Iya, Tante," jawab Galuh. Galuh memang kebanyakan menjawab iya saja, karena pertanyaan dari Ibu Galuh memang hanya pilihan iya atau tidak.

"Yaudah, sana pergi," suruh Mama mendorong badan Kanaya untuk pergi bersama Galuh. Kanaya yang merasakan adanya pemaksaan disini tidak habis pikir dengan ibu nya.

Dia bisa saja menjelaskan semuanya, tapi dia takut akan menimbulkan kekacauan disini, karena di rumah nya sedang ada Papa dan Kinan karena kemarin malam dia jawab kalau mata nya luka bukan karena Galuh.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
5 TAHUN UNTUK GALUHWhere stories live. Discover now