Vol 4 Ch 4 - Mafia

18 3 0
                                    

Kalau ada yang mengganjal atau ada kesalahan ketik, silakan langsung comment. Kalau bagian mengganjal, selama tidak spoiler dengan story, akan Author jawab.


==============================


"Kena?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kena?"

Letusan demi letusan menggelegar, siap memecahkan gendang telinga siapa pun yang tidak mengenakan Over. Sayangnya, tidak satu pun gendang telinga yang pecah. Semua orang di lokasi mengenakan Over, mendapat perlindungan dari membran pelindung Over,.

"Tidak! Dia bergerak terlalu cepat!"

Peluru yang dimuntahkan oleh sumber letusan, senjata api, berusaha mencapai sosok berambut putih dengan Over merah. Namun, tidak peduli sebanyak apa pun peluru melesat, tidak satu pun berhasil mendarat atau bahkan menggores target.

Sosok yang menjadi target, Ubara, bergerak zig-zag dengan cepat, melompat dari satu tempat ke tempat lain. Sambil menghindar, Ubara mengitari bukit landai kecil dan muncul di belakang salah satu sosok yang melepas tembakan. Cahaya menembus kegelapan, bilah energi katar Nolimit menusuk dada satu Over.

"Tujuh,"

Ubara tidak menarik tangannya dari Over tersebut. Dia melompat dengan cepat, menuju puncak bukit lain.

"Kejar!"

"Tidak usah kalian kejar, aku akan kembali ke kalian."

Ubara pergi ke puncak bukit lain hanya untuk meletakkan tubuh yang baru saja dia bunuh. Meskipun bagian dadanya sudah berlubang karena serangan Nolimit, suku cadang Over pada bagian lain masih bisa digunakan.

Agak sayang karena suku cadang di dadanya sudah tidak bisa digunakan. Tampaknya, memenggal kepala akan lebih efisien.

Ubara melompat zig-zag di langit dan mendarat, mendatangi satu Over. Dengan sigap dan penuh keahlian, Ubara memisahkan kepala dan tubuh sosok di depannya.

"Enam,"

Ubara bergerak zig-zag, melompat dari satu tempat ke tempat lain sambil membawa tubuh yang tidak bernyawa. Setelah mengamankan tubuh yang baru dia penggal, Ubara kembali menerjang lawan yang melepas tembakan membabi buta.

Satu sosok menghentikan tembakan dan memunculkan pisau energi dari bawah tangan. Dengan mempertemukan pisau energi dengan bilah energi katar, sumber cahaya muncul baru muncul. Kedua bilah energi terpencar ke sekitar.

Ubara menggunakan bilah energi katar di tangan kiri untuk melepas serangan lain, yang sayangnya ditahan oleh bilah energi pisau lain. Namun, Ubara tidak habis akal. Ubara mundur satu langkah dan melepas tembakan ke kepala sosok di depan, membunuhnya.

"Lima,"

"Ubara!"

Belum sempat Ubara mengambil dan mengamankan suku cadang Over di depannya, teriakan muncul dari puncak bukit landai. Bersamaan, suara letusan menghilang ditelan malam.

OversystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang