Vol 5 Ch 13 - Terlanjur Basah, Ya Sudah Mandi Sekalian

7 3 1
                                    

Versi awal belum ada ilustrasi Overlord Obliteration Mode. Hehe


===========================


7 November XX87

H-151

Malam

[Dan dengan hancurnya menara pendeteksi Over di Kabupaten Banjoe, Negara Sabag Raya resmi tidak lagi memiliki menara pendeteksi Over. Laporan selesai.]

"Laporan diterima. Untuk saat ini, kalian bisa beristirahat. Silakan nikmati malam minggumu."

[Siap, Pak!]

Ka'i menekan tombol proyeksi, mematikan panggilan. Laki-laki itu terdiam sambil memijat kening. Laporan yang dia dapat sama sekali tidak memberi ketenangan.

"Apa menurutmu orang-orang di kantor bisa menikmati malam minggu?"

Perempuan berambut pendek, Dhea, masuk ke ruangan. Di kedua tangannya, wanita itu membawa gelas berisi teh hangat.

"Tentu saja tidak. Mereka pasti waswas, khawatir kalau ada teroris atau pemberontak yang menyerang. Tapi setidaknya, tanpa aku di kantor, mereka bisa lebih rileks."

Ka'i bangkit dan menarik kursi di seberang meja. Dia menggeret kursi tersebut ke samping.

"Terima kasih."

Dhea menjawab dengan senyuman.

Ka'i dan Dhea duduk menghadap ke jendela di belakang ruang kerja. Mereka menyaksikan pemandangan gelap malam yang dihiasi titik-titik cahaya mengular. Di antara dua cahaya mengular, terlihat sebuah titik putih berjalan di tengahnya. Ka'i dan Dhea menikmati pemandangan gunung di malam hari.

Dhea membuka pembicaraan, "aku jadi teringat ucapan terakhir Ubara di streaming. Dia menyatakan kalau negara ini akan hancur kalau tidak mendapatkan USB Hitam. Apa ini yang dia maksud? Dengan menghancurkan menara pendeteksi Over, apa dia bermaksud menghancurkan negara ini dengan serangan teroris dan pemberontak?"

"Aku harap demikian. Namun, entah kenapa perasaanku tidak setuju."

"Lalu, bagaimana dengan wacana penghancuran USB Hitam?"

"Ditolak," jawab Ka'i. "Para menteri dan elite negara membutuhkan daftar di dalam USB Hitam sebagai calon berikutnya. Namun, alasan utamanya adalah Pak Presiden dan Menteri Luar Negeri khawatir akan hubungan internasional Sabag Raya."

"Masuk akal."

Politik Kambing Hitam tidak bisa dianggap sederhana. Pada satu titik, Politik Kambing Hitam telah menjadi jembatan untuk kerja sama internasional. Jika, satu negara memutuskan untuk menghancurkan USB Hitam, secara tidak langsung, negara itu menyatakan tidak akan menggunakan Politik Kambing Hitam lagi.

Ketika hal itu terjadi, negara lain akan khawatir Politik Kambing Hitam akan diketahui oleh publik.
Jika publik tahu, tidak hanya Sabag Raya, semua negara yang mempraktikkan Politik Kambing Hitam akan terkena imbas.

Dengan kata lain, fungsi utama USB Hitam yang sesungguhnya bukanlah menyimpan data, tapi lebih kepada simbolis hubungan antar negara.

Di saat Ka'i dan Dhea terdiam memikirkan USB Hitam, muncul sebuah suara.

[Halo, Kak Ka'i.]

Suara yang familier sukses membuat Ka'i dan Dhea langsung bangkit dari kursi dan berbalik. Mereka melihat adoren yang tergeletak di atas meja menunjukkan proyeksi seseorang yang sangat dikenal, Ubara.

"Ubara, bagaimana kau bisa meneleponku? Tidak! Bagaimana kau bisa meretas adorenku?"

Ketika menerima panggilan, seseorang akan memiliki hak untuk menerima atau menolaknya. Tidak pernah ada kasus dimana penelepon langsung muncul di proyeksi penerima. Jika terjadi, hanya ada satu kemungkinan, adoren atau gelang komunikator orang itu telah diretas.

OversystemWhere stories live. Discover now