012

1K 182 5
                                    

Sore Hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sore Hari.

Setelah pulau yang merenggut ingatan kami beberapa saat yang lalu kami akhirnya berlayar kembali.

Soal ingatanku apakah hilang, ingatanku sama sekali tidak hilang karena kemungkinan jiwaku yang berbeda makanya aku tak hilang ingatan.

Aku sedang menggambar, ya. Karena sebenarnya [Name] dunia ini bisa gambar jadinya aku menggambar berbagai hal yang sudah kulewati bersama Kelompok Mugiwara.

Impianku disini adalah melukis Kru Mugiwara agar saat aku pergi nanti dari dunia ini, [Name] dunia ini akan tahu kalau tubuhnya pernah mengalami ini semua.

“[Name] keluarlah aku ingin melihat lukisanmu!” Seru Luffy

“Hah? Belum jadi Luffy lukisannya nanti ya” Jawabku

“Mou, yadda aku ingin lihat sekarang!” Seru Luffy kekeh

“Teme Luffy jangan memaksa [Name] - chwan!” Seru Sanji

“Tapi aku ingin lihat lukisannya!” Seru Luffy cemberut

Aku berjalan ke Luffy dan memperlihatkan Lukisan kami di pulau Sorijama saat sedang pesta.

“Sugoi!” Seru Luffy, Ussop, Dan Chopper

“Aahhh [Name] - Chwan dengan lukisannya sama cantiknya, Aku jadi makin mencintainya!” Seru Sanji menatapku dengan Mata Lovenya.

“[Name] Bakatmu sangat bagus, lihat lukisannya seperti nyata” Ucap Nami.

“Hmm ya bagus untuk ukuran Hanbun onna sepertimu” Ucap Zoro

Aku tersenyum manis ke arah mereka “Hehe, makasih tapi aku belum sebagus itu” Ucapku sambil garuk kecil pipiku yang tak gatal.

“[Name], Kau sudah ditetapkan sebagai pelukis kami!” Seru Luffy

“Eh, Aku tak seberbakat itu Luffy” Jawabku panik

“I'e Artist - san, kau sangat berbakat lukisan ini unsur warnanya sangat cantik” Ucap Robin

Aku ngeblush parah akhirnya aku menganggukkan kepala tanda setuju.

“Tapi [Name], kenapa disini tidak ada dirimu?” Tanya Luffy bingung

“Oh karena aku yang melukis jadi mana mungkin bisa aku, melukis diriku sendiri” Jawabku

Luffy melihatku dengan serius, tapi tiba - tiba Luffy mengambil kuas dan mencelupkan kuas ke warna merah dan menambahkan diriku dengan gambaran wanita rambut merah.

“Luffy kau apakan lukisan itu!” Seru Nami mau ngehentiin Luffy

“Sencho - san?” Tanya Robin.

“Lihat, Kau harus juga ada disini [Name] karena kau juga bagian dari kami shishishi!” Seru Luffy dengan senyuman lebarnya.

Aku menatap Luffy dan membalas menangguk “Baiklah - Baik, tapi kali ini saja kau boleh menyentuh lukisanku, jadi kalau lain kali kau berani menyentuhnya, aku akan menyetrummu sencho” Ucapku dengan senyuman.

Rever || One Piece Fanfiction [HIATUS]Where stories live. Discover now