Bagian 54 • Rania

5.7K 589 11
                                    

Hai-hai everyone!
Enggak nyangka banget nih jejaring udah nyampe bagian 54 aja 🤭

Kita tamatin di part 60 ya bestie, pada setuju kan?

Makannya sebelum ceritanya tamat, yuk banyakin vote dan komentarnya

Jangan lupa juga yang belum follow author, follow dulu juga biar nulisnya semakin bersemangat

Semangat dan selamat membaca ya!!

***

"GIMANA RANIA??" aku menjauhkan ponsel karena mendengar teriakan Nana dari seberang telepon sana.

Menghela napas, aku kembali menempelkan ponselku ke dekat telinga kiri dan berujar. "Ya kalo lo juga suka ya diterima Na. Kalo nggak ya jangan, as simple as it." Jawabku untuk merespon pernyataannya.

"Gue suka, Ra. Tapi kesannya terlalu gampangan nggak kalo gue langsung terima gitu aja?"

Aku menautkan kedua alis heran. "Loh, kenapa mikirnya nyampe situ?"

"Ya kan gue baru mulai deket pas abis acara charity itu, Ra. Belum ada dua bulan nyampe sekarang. Terus masa tiba-tiba dia nembak gue langsung oke in!" Jelasnya panjang lebar.

Memangnya untuk saling cinta ada batas waktu standar minimal yang sudah di tetapkan? tidak kan?

I mean sesingkat apapun itu jika memang keduanya sudah saling merasa nyaman dan believe that each other falling in love, menjalin hubungan yang lebih jelas arahnya bukan suatu masalah dan sah-sah saja kan?

"Kalo lo sendirinya udah ngerasa nyaman, menurut gue gak papa sih, Na."

"Terlebih lagi ya kalo misalnya lo malah main tarik ulur, nggak menutup kemungkinan si Mas Chandra bakalan capek dan memilih mundur, kan?"

"Maksud gue bukan berarti dia main-main sama lo karena mundur kaya yang gue bilangin gitu aja. Tapi yang namannya hati manusia, who know's kan? gampang berubah-ubah, Na." Lanjutku sembari menekan tanda pause pada layar device ku.

Saat aku dihubungi Nana tadi, aku memang sedang menonton drama di platform iqiyi yang berjudul bad and crazy.

Tadinya aku hanya melihatnya secara sekilas-sekilas di fyp tiktok, tetapi karena cukup penasaran dan kebetulan punya waktu senggang aku akhirnya memutuskan untuk menontonnya sendiri.

Drama ini baru tayang empat episode dan menurutku pribadi sangat menarik untuk di tonton. Ceritanya bagus dan mengangkat tema alter ego atau kepribadian ganda yang di miliki oleh tokoh utama.

"Jadi maksud lo gue langsung iya in aja?" terdengar suara Nana yang merespon kalimat panjang lebar ku barusan.

Aku memutar kursi yang aku duduki, sebelum kembali berujar. "Semua tergantung lo, Na. Gue nggak bisa ikut nentuin karena yang bakalan ngejalanin hubungan kalian berdua."

"Sebagai seorang sahabat, gue cuma bisa kasih saran dan saran gue ya yang kaya gue bilang tadi. Kalo perasaan lo bilang oke, ya udah sih gas oke aja. Tapi kalo misal masih ragu, take your time dan komunikasiin sama si Mas Chandranya."

Terdengar suara helaan napas dari balik telepon. "Thanks, Ra!"

"Gue udah minta waktu buat jawab sih ke Chandra juga." Lanjutnya sekali lagi.

"I believe with you kok, Na. Semangat!" Balasku menyemangati.

Memang sebatas sahabat aku hanya bisa menyemangatinya sampai sini. Mau bagaimanapun aku menyetujui serta mendukung penuh sahabatku yang satu itu bersama dengan Chandra, tetap saja nantinya mereka yang akan menjalankan hubungan.

JejaringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang